TAREMPA, anambaspos.com – Keberadaan sebuah benda yang terletak di ujung jalan Semen Panjang (SP), Tarempa, tepatnya di depan Batu Tompak Tige, terlihat masih kokoh. Benda itu sudah ada sejak akhir tahun lalu. Terbuat dari bahan lantai kayu dan tiang beton, benda itu kemudian diketahui sebuah bangunan yang dibangun oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kepulauan Anambas dan dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kepulauan Anambas.
Meskipun terlihat lumayan bagus, namun bangunan itu terpantau sejak selesai dibangun pada akhir tahun lalu, hingga saat ini tidak difungsikan dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Bahkan terkesan sebagai bangunan yang terbengkalai serta mengusik pikiran setiap pengunjung yang melihatnya.
“Eh, itu benda apa dan tempat apa ya, kok sepi aja. Sayang ya tak dapat dimanfaatkan,” terdengar celetukan dari salah seorang warga Tarempa bernama Ani. Dia muncul seketika, sembari memarkir hondanya dan berhenti di ujung SP persis di depan bangunan tersebut. Ketika itu anambaspos.com sudah beberapa menit sebelumnya terlebih dahulu berada dilokasi yang sama, Senin (28/05/2018).
Ani terlihat agak keheranan. Matanya menatap tajam ke arah bangunan itu. Sesekali terlihat pula tanda bekerdut di keningnya. Sepertinya dia sangat menaruh rasa tanda tanya yang cukup mendalam. Maklum, mungkin sudah kerap kali mengusik penglihatannya, ketika berada di ujung jalan SP itu.
Bukan hanya Ani saja. Dia merupakan satu dari sekian banyaknya warga Tarempa yang bertanya-tanya tentang keberadaan bangunan itu. Mungkin disebakan letak bangunan itu berada di posisi yang setrategis, karena berada di ujung jalan SP sebagai satu-satunya jalur tersibuk yang ada di pusat Kota Tarempa saat ini.
Selain itu, ujung jalan SP sebelumnya memang sudah biasa menjadi tempat tongkrongan warga Tarempa dikala sore hari. Atau menjadi tempat berhenti sejenak, sebagai tujuan terakhir berkendara berkeliling Kota Tarempa sambil melepas kejenuhan di akhir pekan. Begitu juga para muda-mudi yang terlihat ramai bersantai ria di tempat itu.
Pantas saja kalau bangunan itu menjadi sorotan warga, karena hampir setiap hari dipelototi, sebab berada di lokasi Batu Tompak Tige yang sedari dulu menjadi titik pandang masyarakat. Batu Tompak Tige adalah situs sejarah lokal yang diyakini memiliki cerita tersendiri. Mungkin itulah mengapa kemudian Pemda Kepulauan Anambas membuat bangunan itu. Barangkali dimaksudkan sebagai salah satu tempat destinasi pariwisata atau ruang terbuka bagi masyarakat.
“Sebenarnya tempat itu bagus utuk bawa anak bermain ketika sore-sore. Tapi kalau melihat seperti itu kondisinya, saya tidak berani bawa anak ke situ, ngerilah takut jatuh. Pagarnya rendah, jarang-jarang pula, hanya terbuat dari tali saja,” tutur Ida, warga lainnya.
Ketua Forum Pemantau Kebijakan Publik Provinsi Kepulauan Riau, Korda Kepulauan Anambas, Muslim pun ikut terusik melihat fenomena bangunan tersebut. Ada yang agak janggal menurutnya. Hematnya bahwa, seharusnya bangunan itu sudah dapat dimanfaatkan oleh warga saat ini, sebab proyek itu sudah rampung dikerjakan dan bukan paket proyek bertahap.
Dia menduga adanya kesalahan perencanaan dari pihak Konsultan Perencana yang merancang bangunan itu sebelumnya. Proyek itu dikerjakan pada saat Iwan K Roni sebagai Kepala Disparbud Kepulauan Anambas sebelumnya sebagai OPD terkait yang bertanggungjawab. Terkesan dipaksakan, tidak memiliki rencana yang matang dan konfrehensip menurut Muslim.
“Saya kira, perencanaannya yang keliru. Kalau dari awal dibuat akses jalan, dan pagarnya terbuat dari bahan besi yang lebih tinggi, tentu sudah bisa dimanfaatkan warga. Soal biayanya menurut saya tidak terlalu banyak selisihnya dengan bangunan yang sudah ada. Pihak Konsultan Perencana proyek ini patut ditelusuri dan diduga pengerjaannya dipaksakan dan asal jadi,” ungkap Muslim terkait prihal itu.
Belum diketahaui, pihak Konsultan Perencana yang membuat rancangan proyek tersebut. Namun Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kepulauan Anambas, Dr. Maskur, ST, MM menjelasakan bahwa, keberadaan bangunan itu, belum sempurna dan masih akan dilanjutkan pembuatan beberapa sarana tambahan pendukung lainnya.
“Tahun ini akan kita lanjutkan dan sempurnakan pembangunannya. Nanti dibuat akses jalan, kemudian dikasih penerangan dan air bersih di tempat itu, insya- Allah nanti bisa digunakan,” terang Maskur kepada anambaspos.com melalui Whats’Up pribadinya nya. (red).