TANJUNGPINANG, AnambasPos.co.id – Program beasiswa kedokteran yang menjadi salah satu visi dan misi Calon Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpimang, Rahma- Rizha terus menuai beragam tanggapan dari masyarakat.
Sebagian kalangan menilai bahwa beasiswa bagi mahasiswa kedokteran bukanlah kewenangan langsung Wali Kota, mengingat dana APBD tidak boleh digunakan untuk hal-hal di luar kewenangan pemerintah kota. Namun, Rahma dengan tegas tetap melanjutkan program ini dengan tidak menggunakan dana APBD, melainkan membuat terobosan mengandalkan dana alternatif yang sah secara hukum, seperti dana Corporate Social Responsibility (CSR), serta menjalin kerjasama dengan pihak swasta dan perguruan tinggi yang ada, salah satunya UMRAH.
“Seorang pemimpin itu harus memiliki kecerdasan dan inovasi untuk membantu masyarakatnya,” ujar Rahma.
Adinda Putri Nabila salah satu penerima beasiswa kedokteran pada 2023 saat Rahma masih menjabat sebagai wali kota merupakan anak kedua dari pasangan Ahmad Sanusi dan Tarwina, Sebagai ayah, Ahmad Sanusi menyampaikan rasa syukurnya karena sangat terbantu dengan program beasiswa ini.
“Saya sangat berterima kasih kepada Bu Rahma karena telah mengadakan program beasiswa kedokteran ini. Kami berasal dari keluarga yang kurang mampu, jadi bantuan ini sangat berarti,” ujarnya, Selasa (12/11/2024).
Nabila adalah satu dari delapan anak Tanjungpinang yang berhasil diterima di fakultas kedokteran di Universitas UMRAH pada tahun tersebut. Menurut Ahmad, Nabila saat ini telah berada di semester tiga dengan IPK rata-rata 3,0. Berkat beasiswa ini, keluarga Ahmad tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pendidikan Nabila di bidang kedokteran.
“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bu Rahma. Program ini sangat membantu, terutama bagi anak-anak yang memiliki cita-cita tinggi. Harapan saya, semoga program ini dapat berlanjut dan semakin banyak anak Tanjungpinang yang bisa merasakannya. Semoga Nabila nantinya bisa menjadi dokter dan mengabdi untuk kota ini,” tambah Ahmad.
Ahmad juga berharap Rahma dan Rizha dapat menjadi Pemimpin Kota Tanjungpinang agar program beasiswa ini terus berlanjut dan membuka kesempatan bagi anak-anak lain yang berprestasi namun terkendala biaya.
“Harapan saya, akan ada ‘Nabila-Nabila’ lainnya yang bisa meraih impian mereka melalui program seperti ini,” ucapnya.
Meski menuai pro dan kontra, program beasiswa kedokteran ini memberikan dampak signifikan bagi penerimanya, membantu mewujudkan impian mereka untuk menempuh pendidikan di bidang kedokteran.