ANAMBAS, Ananbaspos.co.id – Nelayan di Desa Genting Pulur, Kecamatan Jemaja Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas, sangat membutuhkan dermaga yang lebih memadai untuk aktivitas sandar perahu (pompong) mereka.
Kepala Desa Genting Pulur, Abdur Rahman, mengungkapkan bahwa dermaga yang ada saat ini sudah tidak mampu menampung seluruh pompong milik para nelayan. Selain ukurannya yang terbatas, dermaga tersebut juga dinilai kurang aman, terutama saat air laut pasang dan cuaca buruk melanda.
“Dermaganya perlu diperpanjang dan dilebarkan dari yang sekarang, sebab dermaga yang ada saat ini sudah tidak mampu untuk menampung keberadaan pompong para nelayan,” kata Abdur Rahman saat ditemui di ruang kerjanya di Kantor Desa Genting Pulur, Kamis (06/03/2025).
Menurutnya, dana desa yang tersedia saat ini tidak cukup untuk membangun dermaga permanen dari beton. Namun, pihak desa tetap berupaya membantu para nelayan semampunya.
“Kalau pakai dana desa, kita belum mampu bangun dermaga permanen. Tapi kami tetap berusaha mencarikan solusi agar para nelayan tetap bisa sandar dengan aman,” ujarnya.
Abdur Rahman juga menegaskan bahwa dermaga di Desa Genting Pulur tidak hanya digunakan oleh nelayan setempat, tetapi juga menjadi tempat tambat bagi para nelayan dari desa tetangga yang pulang dari laut.
“Dermaga ini tidak hanya digunakan oleh nelayan Genting Pulur saja. Banyak nelayan dari desa lain yang juga tambat di sini saat mereka pulang melaut. Saya berharap pihak OPD terkait di Kabupaten Kepulauan Anambas ataupun Provinsi Kepri juga memberikan perhatian lebih,” harapnya.
Ia menambahkan, dirinya khawatir jika dermaga yang terbatas ini bisa memicu konflik antarnelayan, terutama saat pompong yang sandar saling bertabrakan karena ombak dan angin kencang.
“Kalau air laut pasang dan angin kencang, pompong mereka bisa saling terguncang dan beradu. Saya tentu khawatir jika ini memicu konflik antar pemilik pompong, walaupun sampai saat ini masih aman-aman saja,” pungkasnya. (*)