TARENPA, anambaspos.com – Listrik di pusat kota Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) sudah sejak satu bulan terakhir ini terpantau sering padam. Kondisi sering padamnya listrik itu, beberapa hari belakangan ini volumenya semakin meningkat. Dalam sehari listrik padam hingga tiga kali dengan durasi 25 menit hingga 1 jam lebih.
Sering padamnya listrik tersebut sudah mulai membuat gerah warga Tarempa, karena sangat mengganggu jalannya berbagai usaha dan aktivitas warga yang menggunakan serta bergantung pada daya listrik. “Ada apa dengan PLN Tarempa, kok listriknya mati-mati terus?,” keluh Ani, salah seorang Ibu Rumah Tangga di Tarempa, pemilik usaha rumahan yang sangat bergantung dengan daya listrik.
Sering padamnya listrik di Kota Tarempa ini pun menjadi tanda tanya besar oleh Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Pemantau Kebijakan Publik Provinsi Kepulauan Riau (FPKP2-KR) Koordinator Wilayah (Korwil) Kepulauan Anambas, Muslim.
“Saya mulai curiga dengan cara kerja pihak Manajemen PLN Tarempa ini. Listrik sering padam, tapi alasannya klasik, pasti karena adanya gangguan jaringan atau kerusakan pada mesin. Itu – itu terus alasannya,” tanya Muslim sembari menyesalkan kondisi itu.
Menurut Muslim, jika ada gangguan pada jaringan, mengapa potensi gangguan jaringan tersebut tidak dibenahi dari dulu. Begitu juga dengan gangguan pada mesin, tanya Muslim, apakah mesinnya hanya satu, sehingga kalau padam harus semuanya padam. Kemudian, dia juga mempertanyakan mengapa infrastruktur untuk keperluan itu tidak disiapkan dari dulu,.
“Seharusnya masaalah gangguan jaringan dan kerusakan mesin itu sudah diantisipasi sejak lama. Masak PLN yang adalah BUMN sebesar itu tidak memiliki infrastruktur yang memadai,” tanya Msilim.
Sementara itu secara terpisah, Kepala PLN Tarempa, Jaswir terkait hal itu mengatakan bahwa padamnya listrik yang baru saja terjadi pada Senin Malam dan Rabu Pagi (11-12/02) kemarin disebabkan adanya gangguan pada jaringan di arah PLTD Pasir Manang.
“Ada ranting jatuh yang nempel di jaringan arah PLTD,” terang Jaswir, melalui pesan what’s up-nya, Selasa (12/02) kepada anambaspos.com.
Jaswir kemudian menjelaskan bahwa, memerlukan waktu agak lama, karena harus menyusuri jaringan apakah masih ada gangguan jaringan lainnya, sebelum dilakukan normalisasi paska listrik padam. “Agak lama, karena kita harus menyusuri jaringan untuk memastikan tidak ada lagi yang menempel sebelum dilakukan normalisai paska listrik mati,” jelas Jaswir. (Red)
