INFORMASI: Anambaspos.com kini menjadi Anambaspos.co.id

Ratusan Pekerja Migran Indonesia Ilegal Dideportasi dari Malaysia ke Tanjungpinang

Saat Pekerja Migran Indonesia ( PMI ) ilegal tiba di pelabuhan Sri Bintan Pura, Selasa ( 28/1/2025 ), sumberfoto: AnambasPos.co.id

TANJUNGPINANG, AnambasPos.co.id – Sebanyak ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal tiba di Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang pada Selasa (28/1/2025). Mereka dipulangkan dengan kapal Allya Express 3 pukul 16:00 WIB dari Malaysia.

Salah seorang PMI, Husni Abdullah, menceritakan pengalamannya di deportasi akibat visa yang sudah habis masa berlakunya. Ia dan rekan-rekannya dijebloskan ke penjara Malaysia selama empat bulan sebelum akhirnya dipulangkan. “Mati Visa, kami di penjara selama 4 bulan, selama dalam penjara diperlakukan dengan baik,” ujar Husni.

Darman M Sagala, Pengantar Kerja Ahli Madya BP3MI Provinsi Kepri, menjelaskan bahwa deportasi ini merupakan bagian dari program kerja sama antara Jabatan Imigrasi Malaysia dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur. “Ini adalah program dari Jabatan Imigrasi Malaysia dengan kerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur,” kata Darman.

Sebanyak 150 PMI tiba di Tanjungpinang, dengan rincian 41 perempuan dan 109 laki-laki. Mereka sebelumnya diangkut dari Pelabuhan Pasir Gudang di Malaysia, Johor Bahru. Darman menyebutkan bahwa para PMI ini akan ditampung sementara di RPTC Tanjungpinang selama seminggu, sambil menunggu proses pemulangan ke daerah asal mereka.

Selain itu, Darman mengungkapkan bahwa banyak dari PMI yang dideportasi karena penyalahgunaan visa atau dokumen bekerja. Beberapa di antara mereka juga sudah menjalani tahanan sekitar satu hingga dua bulan di rumah detensi Malaysia. “Mereka rata-rata sudah menjalani tahanan sekitar 1 bulan sampai 2 bulan di rumah detensi yang ada di Malaysia,” tambahnya.

Sepanjang Januari 2025, sudah ada tiga gelombang deportasi PMI dari Kepulauan Riau. Sebelumnya, 129 orang dideportasi ke Batam, kemudian 37 orang lainnya, dan yang terbaru, 150 orang tiba di Tanjungpinang.

BACA JUGA  Yayasan Al-Ma'arif Jemaja Adakan Program Pra Pesantren Gratis
Penulis: Hadi SEditor: Slamet

Terhubung dengan kami