INFORMASI: Anambaspos.com kini menjadi Anambaspos.co.id

Layanan Kesehatan di Anambas Belum Ikuti Standarisasi BLUD

 

Sejumlah Anggota DPRD Anambas saat meninjau kondisi mesin pengisi oksigen yang rusak
Sejumlah Anggota DPRD Anambas saat meninjau kondisi mesin pengisi oksigen yang rusak

ANAMBASPOS.COM, PALMATAK  – Lemahnya tingkat pelayanan kesehatan di Kepulaun Anambas menjadi sorotan oleh Anggoata DPRD Kepulauan Anambas. Selain ditemui fakta kurangnya tenaga kesehatan dan obat-obatan yang berkualitas, fasilitas pendukung juga terbatas seperti  tidak tersedianya mesin pengisi oksigen di (Rumah Sakit Bergerak) Jemaja.

Sementara mesin pengisi oksigen yang ada di RS Palmatak Rusak. Sehingga kebutuhan oksigen disuplay dari Tanjungpinang dalam waktu yang lama dan terbatas. Kurangnya alat kesehatan (alkes) dan tenaga mantenen di RS Palmatak juga menjadi kendala.

Terkait persoalan itu, Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Anambas, Julius mendesak pihak pengelola Rumah Sakit  dan Puskesmas di Anambas untuk segera meningkatkan pelayanan kesehatan melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

“Pelayanan kesehatan belum maksimal di Anambas masih perlu ditingkatkan, karenanya kita usulkan untuk segera didirikan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), biar tingkat playanannya terukur,” kata Julius  saat kunjungan Monitoring dan Evaluasi  (monev) DPRD Anambas ke Puskesmas Ladan dan RS Palmatak pekan silam.

Sejumlah fakta lemahnya layanan kesehatan ditemukan dalam pantauan tersebut. Wakil rakyat asal Partai Hanura itupun merasa miris dengan kondisi layanan kesehatan di Anambas akhir-akhir ini. Persoalan kesehatan katanya merupkan hal yang utama bagi masyarakat. Anggaran yang dikeluarkan untuk sektor kesehatan harus tepat sasaran efektif dan efisien.

“Tidak boleh orintasinya adalah keuntungan dalam menjalankan pelayanan kesehatan. Begitu juga tekhnis pengelola kesehatan. Karenanya jika sudah melalui BLUD, ada standarisasi pelayanan minimalnya yang harus dijalani. Jadi terukur,” kata legislator dapil  Anambas II itu.

Diantra fakta yang ditemukan antara lain adalah, Infrastruktur IPAL yang sudah dibangun di Puskesmas tidak difungsikan. Mesin pengisi oksigen di RS Palmatak rusak, dokter spesialis tidak ada, dokter umum hanya dua orang. Selain itu alat kesehatan (alkes) tidak memadai, banyak yang sudah rusak, seperti sarana untuk melakukan operasi.

BACA JUGA  Yayasan Al-Ma'arif Jemaja Adakan Program Pra Pesantren Gratis

“Fakta yang kita temukan bahwa, mesin Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Puskesmas Ladan tidak difungsikan. Padahal Infrastrukturnya sudah dibangun dengan menghabiskan anggaran sekitar 1,2 M,  sangat disayangkan. Serta sejumlah permasalahan lainnya, sangat memprihatinkan,” kata  Julius.

Ketua Komisi II DPRD Anambas, Yusli YS bahkan menyebut bahwa proyek pembuatan infrastruktur IPAL Puskesmas Ladan tersebut adalah proyek gagal dan tidak terencana dengan baik.

“Semestinya sebelum proyek direalisasikan harus sudah ada data pendukung melalui perencanaan-nya. Berapa listrik yang diperlukan, tenaga mantenennya bagaimana dan pengelolaannya seperti apa. Kalau begini bisa dikatakan proyek gagal,” sebut Yusli. (Ril)


Terhubung dengan kami