Tarempa Anambaspos.com – Nama Ir. H. Herdi Usman, pemuka masyarakat Anambas, disesut-sebut sebagai salah satu kandidat terkuat sebagai Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) yang akan dipilih dalam Musyawarah Daerah (Musda) I. Namun belum diketahui pasti apakah tokoh senior Anambas itu bersedia dicalonkan untuk menakhodai organisasi adat tersebut di Anambas.
“Mekanisme Musda dijalankan saja sebagaimana mestinya, saya jika tidak berhalangan, Insya-Allah hadir. Namun soal menjadi calon ketua, tentu tergantung kesepakatan di Musda,” kata Herdi saat berbincang dengan media ini beberapa waktu lalu di Tarempa.
Informasi yang diperoleh dari pihak Panitia Pelaksana, Musda I LAM akan dilaksanakan pada tanggal 5 November lusa. Berdasarkan AD/ART, Musda tersebut dilakukan untuk memilih calon ketua baru masa Bhakti 2016-2021. Insya Allah kalau tidak ada halangan Musda I akan digelar pada 5-6 November di Aula Siantan Nur,” demikian disampaikan Syarifudin, Ketua Panitia Penyelenggara Musda LAM I, Minggu (30/10).
Syarifudin mengungkapkan, untuk saat ini LAM Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) masih dijabat oleh Basri Mukti. Namun LAM Provinsi menganggap tetap masih berjalan sampai diadakan Musda.
“Sebenarnya masa bhakti beliau sudah habis pada tahun 2014 silam, namun karena sesuatu dan lain hal, Musda tidak dapat dilaksanakan,” ujarnya seraya mengatakan, Basri Mukti sendiri menjadi Ketua LAM pada waktu itu melalui penunjukan langsung.
Disampaikannya bahwa pihaknya tidak membuka pendaftaran calon ketua yang ingin maju. Kendati demikian jika ingin maju dapat ikut dalam pelaksanaan Musda nanti. Apalagi melihat perkembangan LAM saat ini, tentu akan ada figur yang akan maju nantinya.
“Pasti ada figur yang akan maju, apalagi ketua LAM yang lama tidak akan maju mengingat faktor usianya yang sudah tidak memungkinkan lagi,” jelasnya.
Menurut Datok Bandar, begitu leleaki ini disapa, saat ini banyak figur yang muncul, namun tetap saat Musda nanti yang memiliki kesempatan. Mekanismenya nanti bisa saja melalui musyawarah mufakat ataupun voting, mengingat LAM merupakan lembaga yang independent.
“Jika ingin maju, ya ikut saja dalam Musda nanti,” terangnya.
Syarifudin mengatakan, LAM fokus bergerak pada adat istiadat yang ada di daerah masing-masing, karena Anambas mayoritas orang Melayu, maka LAM mesti ada untuk mempertahankan tradisi yang ada.
“Kita juga mendukung daerah baik itu bersifat moril maupun spirituil,” tegasnya.
LAM juga tambahnya, ke depan diharapkan menjadi barometer untuk menjaga kelestarian adat istiadat dan budaya yang selama ini semakin pudar ditelan zaman. Padahal para leluhur terlah mewariskan hal itu agar dapat dijadikan pedoman bagi generasi penerusnya.
“Jikakita biarkan saja, tidak dilestarikan, akan pudar. Karenanya, tugas kitalah mempertahankan,” tutupnya. (Ril)