BAYAT, AnambasPos.com – Pemerintah Desa (Pemdes) Bayat, Kecamatan Siantan Utara, mengeluhkan keberadaan Kapal Pukat Mayang yang berlabuh mengambil air bersih ke desanya, dan tidak mematuhi kesepakatan yang sudah dibuat bersama.
Kapal Pukat Mayang yang berjumlah tiga buah tersebut, sudah dua hari dua malam berlabuh disekitaran Desa Bayat, hal itu menimbulkan keresahan dan kekhawatiran masyarakat, apalagi saat pandemi Corona sedang merebak.
Hal itu disampaikan Kepala Desa (Kades) Bayat, A. Rani, saat dikonfirmasi oleh AnambasPos.com melalui sambungan telepon, Sabtu, (02/05/20). Ia (A. Rani) menyampaikan bahwa, Pemdes Bayat sudah beberapa kali mencoba menghimbau kepada Kapten Kapal, agar Abk nya tidak berkeliaran di darat.
“Saya tidak tahu lagi mau bagaimana, kami dari Pemerintah Desa (Pemdes) sudah beberapa kali mencoba menghimbau kepada kapten kapal, agar anak buah kapal (ABK) nya tidak berkeliaran di darat,” ujar A. Rani.
A. Rani juga menerangkan, bahwa Pemdes Bayat sudah pernah membuat kesepakatan bersama antara pihak Polsek Palmatak dan kapten kapal. Namun, kesepakatan yang sudah dibuat, seolah-olah di kangkangi oleh pihak kapten kapal, membiarkan ABK nya turun dan naik ke daratan tanpa ada keperluan.
“Kita sudah pernah membuat kesepakatan, Bersama Polsek Palmatak, Pemdes Bayat dan para kapten kapal. Namun kesepakatan ini tidak dihiraukan oleh pihak kapal pukat mayang,” terang A.Rani.
A.Rani juga menuturkan, bahwa pihaknya tidak melarang pihak kapal pukat mayang untuk mengambil air, akan tetapi, harus mengikuti protokol penanganangan Covid-19, sebab Pihaknya tidak dapat memastikan kondisi medis kesehatan dari para awak kapal.
“Sudah dua hari dua malam mereka berlabuh untuk mengambil air bersih, kita juga tidak melarangnya, namun harus tertib lah mengikuti protokol penanganan Covid-19, seperti wajib menggunakan masker, karantina 14 hari,” tutur A.Rani.
Demi kebaikan dan keselamatan masyarakat Desa Bayat, A. Rani mengaharapkan kehadiran Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kepualaun Anambas ( KKA) serta pihak yang berwenang untuk menyikapi perosalan tersebut.
“Saya sangat berharap kehadiran Pemda KKA dan pihak berwenang lainnya untuk segera menyikapi persoalan ini,” tutup A. Rani.
Sementara itu, salah satu Tenaga Kesehatan, Pujita, ketika ditelepon AnambasPos.com, Sabtu, (02/05/20). Mengatakan bahwa, ia sangat menyayangkan kejadian tersebut. Pihaknya sudah berulang kali menghimbau serta mengingatkan para awak kapal yang turun ke darat, mengingatkan juga kepada warga agar tidak melakukan kontak langsung dengam awak kapal, namun tidak pernah digubris.
“Sudah sering kita himbau dan ingatkan, termasuk warga Desa Bayat sendiri, untuk tidak kontak langsung dengan awak kapal yang tidak diketahui status kesehatannya, tetapi tidak pernah di hiraukan,” ungkap Pujita.
Dilaporkan Oleh : Laode Agus
Editor : Wan Rendra Virgiawan