Sabtu Puisi
Oleh : Slamet Dani
Tarempa: 24 Mei 2025
Selniku Mayang-Anak ku Sayang
Selni-ku, bunga kecil dalam taman hariku,
kini kau tumbuh, menari di musim barumu.
Tak lagi kau genggam jari-jariku erat,
tapi pelukmu tetap hangat, tak pernah lewat.
Mayang-ku, lembut bagai embun pagi,
kau tunjukkan arti menjadi diri sendiri.
Langit masa depan mungkin tak selalu cerah,
namun hatimu kuat, walau badai datang marah.
Ada waktu saat kau takkan selalu dekat,
saat jalanmu menjauh dari tempatku menetap.
Tapi yakinlah, wahai cahaya yang ku jaga,
cinta ini tak berkurang, meski waktu berlalu begitu saja.
Kau adalah bait terindah dalam hidupku,
lagu yang tak habis ku nyanyikan waktu.
Dan saat kau menatap dunia dengan berani,
ingatlah: di hatiku, kau selalu berarti.
Selni-ku, jangan takut jadi dewasa,
dalam setiap jatuh, ada pelajaran yang luar biasa.
Terbanglah tinggi, tapi jangan lupa akar,
karena di sini, selalu ada rumah yang sabar. (*)
Puisi ini merupakan bagian dari rubrik “Sabtu Puisi”, yang menghadirkan karya sastra setiap akhir pekan. Dikirim langsung dari Tarempa, Kepulauan Anambas.







