Beranda Opini Puisi Tangan Besi dan Suara Kami Opini, Puisi, Sastra & Budaya Tangan Besi dan Suara Kamiredaksi anambaspos - PuisiSabtu 21 Jun, 2025Sabtu 21 Jun, 2025 Foto : Ilustrasi (internent) Sabtu Puisi Oleh : Slamet Dani Tarempa, 21 Juni 2025 Tangan Besi dan Suara Kami Kau masuk melalui tangan besiMenggenggam paksa, seolah suciPadahal yang kau sentuh dulu milik kamiTanah, suara, bahkan nurani Kau rampas yang dulu punya kamiDengan dalih pembangunan dan janjiTapi kami tahu, itu hanya ilusiBerbungkus kuasa, beraroma ambisi Kami bicarakan ini lewat profesiLewat pena, mikrofon, atau orasiKami bukan pengemis belas kasihan negeriKami hanya ingin didengar… sekali lagi Tapi hari ini, kami menghadapi intervensiTak lagi halus, tak lagi tersembunyiKebenaran ditekan, opini dibeliYang tersisa hanya sunyi di ujung pagi Bicara pun jadi perkara berbahayaApalagi menulis dengan mata terbukaNamun kami tetap akan berkata:Hak tidak bisa dibunuh dengan kuasa (*) BACA JUGA Sanggar Cik Minat Latih Tari Topeng Lawa Gobang ke Generasi Penerus Budaya KomentarTerhubung dengan kami Baca JugaMedco E&P Natuna Dukung Pelestarian Seni dan Budaya Melayu di Kepulauan AnambasRenungan Seorang Pejalan dalam Him-pitan ZamanBernyanyilah NakSyukur dalam Ketenangan Laut dan Langit CerahSurat Cinta Seorang Ayah untuk PutrinyaBuah Kasih Dikerumun Tembuan
Sabtu Puisi Oleh : Slamet Dani Tarempa, 21 Juni 2025 Tangan Besi dan Suara Kami Kau masuk melalui tangan besiMenggenggam paksa, seolah suciPadahal yang kau sentuh dulu milik kamiTanah, suara, bahkan nurani Kau rampas yang dulu punya kamiDengan dalih pembangunan dan janjiTapi kami tahu, itu hanya ilusiBerbungkus kuasa, beraroma ambisi Kami bicarakan ini lewat profesiLewat pena, mikrofon, atau orasiKami bukan pengemis belas kasihan negeriKami hanya ingin didengar… sekali lagi Tapi hari ini, kami menghadapi intervensiTak lagi halus, tak lagi tersembunyiKebenaran ditekan, opini dibeliYang tersisa hanya sunyi di ujung pagi Bicara pun jadi perkara berbahayaApalagi menulis dengan mata terbukaNamun kami tetap akan berkata:Hak tidak bisa dibunuh dengan kuasa (*)