Sabtu Puisi
Oleh : Slamet Dani
Tarempa, 21 Juni 2025
Tangan Besi dan Suara Kami
Kau masuk melalui tangan besi
Menggenggam paksa, seolah suci
Padahal yang kau sentuh dulu milik kami
Tanah, suara, bahkan nurani
Kau rampas yang dulu punya kami
Dengan dalih pembangunan dan janji
Tapi kami tahu, itu hanya ilusi
Berbungkus kuasa, beraroma ambisi
Kami bicarakan ini lewat profesi
Lewat pena, mikrofon, atau orasi
Kami bukan pengemis belas kasihan negeri
Kami hanya ingin didengar… sekali lagi
Tapi hari ini, kami menghadapi intervensi
Tak lagi halus, tak lagi tersembunyi
Kebenaran ditekan, opini dibeli
Yang tersisa hanya sunyi di ujung pagi
Bicara pun jadi perkara berbahaya
Apalagi menulis dengan mata terbuka
Namun kami tetap akan berkata:
Hak tidak bisa dibunuh dengan kuasa (*)