JAKARTA, AnambasPos.com – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK) Siti Nurbaya Bakar menyatakan Indonesia siap menerapkan pembangunan yang mampu mengatasi tantangan dan masalah lingkungan secara seimbang dan holistik. Pernyataannya dikemukakan dalam sesi akhir dialog Resource Efficiency Dialogue (RED) G20 Presidensi Italia.
“Sambil membangun dunia setelah pandemi covid-19 yang lebih tangguh dan inklusif berdasarkan keadaan dan prioritas nasional,” kata Siti melalui keterangan tertulis yang diterima, Selasa, (16/11/2021).
Dialog RED G20 diselenggarakan secara virtual. Dalam kesempatan itu, Siti juga menjelaskan tentang kerja-kerja nyata Indonesia dalam pengelolaan sumber daya alam secara efisien dan berkelanjutan.
Sebagai contoh, pada berbagai strata, pemerintah telah menerapkan Peta Jalan Ekonomi Sirkular Nasional 2020-2024. Juga tengah melaksanakan Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah 2017-2025.
“Pada 2025, kita berupaya agar tingkat produksi sampah dapat berkurang 30 persen. Dan 70 persen sisanya telah dapat dikelola secara sistematis,” kata Siti.
Selanjutnya, dia menjelaskan, Indonesia juga telah menerapkan praktik ekonomi sirkular sesuai dengan koridor peraturan perundangan. Hal ini tertuang dalam Program Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan Nasional 2020-2030.
Dalam bidang itu, berbagai kemajuan nyata juga telah dicapai. Seperti, terbangunnya platform daring untuk memfasilitasi kerja sama multi-stakeholder dengan lebih dari 20 lembaga mitra. Serta, memimpin pengembangan Kerangka Program Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan ASEAN dengan dukungan UNEP Regional Asia Pasifik, seperti dilansir Medcom.id, Selasa (16/11/2021).
Siti menegaskan langkah-langkah kolaboratif antara lembaga, masyarakat, dan dunia usaha terus dilakukan. Baik secara nasional maupun global. Tentunya dengan spirit yang kerap ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni “recover together, recover stronger”.
Delegasi negara-negara G20 menyambut baik Presidensi Indonesia dalam pengembangan lebih lanjut Peta Jalan Efisiensi Sumber Daya Global 2021-2023, yang menyangkut sejumlah aspek.
Pertama, melanjutkan berbagi pengalaman tentang aksi dan praktik-praktik baik (good practices). Kedua, memperkuat dan mengarusutamakan kebijakan efisiensi sumber daya.
Ketiga, meningkatkan standar atau pengukuran efisiensi sumber daya dan ekonomi sirkuler. Keempat, mendorong inovasi dan menciptakan peluang.
Kelima, mendorong pelibatan berbagai pemangku kepentingan. Keenam, kerja sama dan kolaborasi dengan inisiatif-inisiatif di tingkat internasional. Dan ketujuh, bekerja dengan kerangka kerja implementasi G20 untuk aksi penanganan sampah laut (plastik).
Secara khusus Italia, Uni Eropa, dan Jepang menegaskan dukungan atas hal-hal substansial dan teknis pada pelaksanaan, termasuk puncak kegiatan G20 Presidensi Indonesia.