INFORMASI: Anambaspos.com kini menjadi Anambaspos.co.id

Menanti Aksi Hebat Sang Kandidat

Ilustrasi Kandidat (foto : Internet)

Hingga saat ini, belum ada Kandidat Bupati Kepulauan Anambas sebagai pendatang baru, yang dengan berani gagah perkasa secara terang-terangan mendeklarasikan diri untuk maju pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Kepulauan Anambas pada tahun 2024 mendatang. Sayup-sayup memang selentingan terdengar, ada sejumlah figur yang kabarnya berkeinginan ambil bagian dalam bursa pencalonan. Hanya saja, masih ‘suam-suam kuku’ bersemangat sekejap saja di awal, tapi sejuk seketika dan lenyap.

Ada juga yang seperti ‘malu-malu kucing,’ malu tapi mau. Khusus yang malu tapi mau ini, lebih kepada kandidat yang memposisikan dirinya sebagai orang nomor 2 atau menjadi kandidat wakil bupati. Maunya, ada kandidat nomor 1 yang meminangnya. Hitung – hitung, kalau dipinang, dia tidak banyak mengeluarkan kos operasioanal politiknya. Malah, mendapatkan mahar hantaran, yang mungkin saja bisa masuk kantong pribadinya. Model yang begini ini menganut faham ‘kalah menang tetap untung’.

Tapi tidak juga menutup kemungkinan kandidat yang ingin maju menjadi orang nomor 1. Malu untuk mengatakan di depan, tapi diam-diam ‘main’ di belakang. Jika ditanya apakah akan maju di Pilkada Anambas mendatang, dia lebih memilih menjawab dengan bahasa diplomatis yang bersayap, dengan mengatakan bahwa, biarlah berjalan seperti air mengalir saja.

Sikap politik yang diambil seperti ini, dapat menyebabkan mengalami ketertinggalan yang cukup jauh dari kandidat petahana yang saat ini terus bergerak cepat. ‘Mencuri’ simpati masyarakat dengan turun ke lapangan melalui agenda – agenda rutin pemerintahan. Karena strategi itu memang  tidak pula dapat dituduh sebagai upaya curi star atau kampanye terselubung, karena belum masuk tahapan yang melarangnya.

Beginilah adanya fenomena dunia perpolitkan di negeri berjuluk, Kayuh Serentak Langkah Sepijak ini. Tidak ada tokoh politik yang bermental sebagai fighter sejati atau petarung ulung. Masih saja berhitung –hitung dengan konsekwensi resiko politik yang ditanggung. Entah apa yang menjadi sebabnya, patut juga diduga diantaranya ada yang memiliki ‘kudis’ busuk yang bila dicongkel akan menimbulkan luka parah yang mematikan. Patut juga diduga, pertimbangan ekonomis yang masih mendominasi ketimbang pengabdian. Dimana, biaya operasioanl politik yang mahal, takut rugi apabila mengalami kekalahan. Pada akhirnya berfikir, waktu masih lama, nanti di detik-detik akhir saja baru tancap gas. (TransKepri.com, edisi 13 Juni 2022, WAY’S Berpotensi Jadi Tridente Pembangunan Anambas, Calon Lain Mesti Tancap Gas).

Itulah mengapa, di Kepulauan Anambas sampai saat ini, tidak muncul Tokoh Politik yang berani mengambil peran sebagai oposisi sejak awal. Tunak dan konsisten bertempat tinggal di Kepulauan Anambas. Serta, melakukan program kerakyatan di Kepulauan Anambas secara berkesinambungan.Turut membantu mengatasi kesulitan masyarakat kecil dari sisi sosial dan perlindungan hukum. Membela kaum yang lemah dan terintimidasi. Serta menggagas skema re-generasi kepemimpinan melalui edukasi. Penguatan peran kepemudaan dan organisasi kemasyarakatan.

BACA JUGA  Polsek Jemaja Tangkap Pelaku Cabul Terhadap Anak Bawah Umur

Bicara dunia politik di Kepulauan Anambas, hampir tidak ada isu yang menarik untuk diperbincangkan. Pasalnya, 20 Anggota DPRD Kepulauan Anambas yang menjadi ujung tombak masyarakat Kepulauan Anambas, itu pun hanya turut-turut saja. Tukang setuju-setuju saja, apa yang menjadi Laporan Pertanggungjawaban Bupati. Kalaupun ada itu hanya sedikit keritikan dan catatan saja. Sedang pengaruh yang berarti untuk masyarakat tidak terjadi.

Agak aneh memang, ketika masuk tahapan Pilkada, Figur – figur dari luar yang muncul dan diusung menjadi kandidat. Bukan figur dari dalam. Sekali lagi, inilah fakta yang menunjukan bahwa, di Kepulauan Anambas tengah terjadi krisis ketokohan. Sebagaimana idealanya di tempat-tempat lain, pada suatu kabupaten atau kota, biasanya figur yang muncul sebagai pesaing petahan itu, datang dari kalangan legislator aktif. Namun di Kepulauan Anambas pada dua Pilkada belakangan, tidak satupun ada kandidat yang berasal dari kalangan legislatif.  Nyali dan langkah politik, teman-teman DPRD Kepulauan Anambas sangat layak diperdebatkan.

Bagaimana mungkin pula, figur dari luar yang datang hanya sekali-sekali, lebih banyak dikenal dari pada figur lokal yang setiap hari berbaur di sini.  Atau datang di penghujung waktu, yang beberapa bulan menjelang hari H Pilkada. Parahnya, pula meminta dukungan secara maksimal, sedang masyarakat tidak mengenalinya, belum pernah juga melihat apa yang dia buat untuk Kepulauan Anambas selama ini. Logika untuk memperoleh kemenangannya dari mana? dan memakai metode ilmiah seperti apa?

Oleh karena itu, seruan lantang, selayaknya disampaikan kepada bagi para kandidat yang berhasrat ingin maju di Pilkada Kepulauan Anambas mendatang, mulai saat ini tunjukkanlah ‘batang hidungmu,’ jangan lagi malu-malu kucing, atau jangan pula sampai ‘seperti air suam-suam kuku’. Walau belum  mendeklarasikan secara terbuka, setidaknya muncullah dengan program-program nyata meng-advokasi masyarakat Kepulauan Anambas, terutama dari sisi ekonomi kerakyatan.

BACA JUGA  Meriah, Warga Desa Pesisir Timur Takbir Keliling Kampung

Jadilah petarung sejati, bukan penantang alang kepalang. Aksi hebat sedang ditunggu. Agar masyarakat dapat membuat penilaian di sisa waktu yang lebih kurang hanya tinggal 2 tahun ini. Tampillah berdiri tegak di depan dengan gagah berani. Kemudian yang paling penting, luruskanlah niat, untuk sebuah pengabdian. Bukan hanya sekedar sebagai ajang  perebutan kekuasaan.

Semoga ke depannya, Kabupaten Kepulauan Anambas bertabur berkah dan memperoleh pemimpin yang amanah. Lahirlah pemimpin yang berhati peri. Peka menyikapi situasi terkini, mengayomi dan peduli. Memberdayakan semua kalangan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Bukan hanya berambisi untuk memperkaya diri sendiri, apalagi merancang konspirasi kekuasaan oligarki.


Terhubung dengan kami