INFORMASI: Anambaspos.com kini menjadi Anambaspos.co.id

WNEL–KUFPEC Bangun Sanitasi dan Edukasi PHBS di MTs Al Ma’arif Jemaja Anambas

WNEL -KUFPEK melalui Yayasan Indocita Madani saat menyerahkan dokumen BAST kepada Kepela Sekolah MTS Al-Ma'arif dengan disaksikan sejumlah pengurus, Kamis (18/12/2025).

ANAMBAS, Anambaspos.co id West Natuna Exploration Ltd (WNEL) bersama Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (KUFPEC) terus menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan di wilayah operasionalnya, khususnya di daerah kepulauan terluar Indonesia.

Melalui kerja sama dengan Yayasan Indocita Madani yang diketuai oleh Anif Muchlashin selaku project officer di lapangan kedua perusahaan ini melaksanakan program pembangunan fasilitas sanitasi dan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di MTs Al Ma’arif, Desa Batu Berapit, Kecamatan Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas.

Program ini bertujuan tidak hanya untuk menyediakan fasilitas sanitasi yang layak bagi warga sekolah, tetapi juga untuk menanamkan kebiasaan hidup bersih dan sehat sebagai bagian dari pembelajaran karakter dan kesehatan di sekolah.

MTs Al Ma’arif Jemaja dipilih sebagai lokasi kegiatan karena sekolah ini sebelumnya menghadapi keterbatasan sarana sanitasi yang memadai. Kondisi tersebut berdampak pada kenyamanan siswa selama proses belajar, serta menimbulkan risiko kesehatan akibat sanitasi yang kurang layak.

 

WNEL-KUFPEC melalui Yayasan Indocita Madani saat melakukan sosialisasi kepada wali murid siswa MTS Al-Ma’arif.

Melalui inisiatif ini, WNEL dan KUFPEC Indonesia  berharap dapat menghadirkan lingkungan belajar yang lebih sehat, aman, dan produktif bagi seluruh warga sekolah.

Pelaksanaan kegiatan ini meliputi pembangunan satu unit fasilitas sanitasi umum yang dilengkapi dengan toilet, jamban sehat, septic tank permanen, serta sistem air bersih yang terhubung langsung dengan jaringan pipanisasi.

Desain bangunan memperhatikan efisiensi lahan, kenyamanan pengguna, serta prinsip ramah lingkungan untuk menghindari risiko pencemaran air tanah. Pembangunan dilakukan secara partisipatif, melibatkan berbagai unsur seperti pihak sekolah, pemerintah desa, dan masyarakat sekitar.

Para siswa-siswi MTs Al Ma’arif juga mendapatkan eduasi PHBS.

Kolaborasi ini mencerminkan semangat gotong royong dan sinergi antara dunia usaha, lembaga pendidikan, dan komunitas lokal dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

BACA JUGA  Ucapan Pamitan Ridwan Kurniawan,  Delapan Tahun Mengabdi untuk Terangnya Anambas

Selain pembangunan fisik, kegiatan ini juga disertai dengan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang diikuti oleh siswa, guru, dan tenaga kependidikan.

Melalui metode interaktif, peserta diperkenalkan pada pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mencuci tangan dengan benar, mengelola sampah secara higienis, serta merawat fasilitas sanitasi agar tetap berfungsi optimal.

Kegiatan ini berlangsung dengan penuh antusias, dan menjadi momentum penting dalam membentuk budaya hidup bersih di kalangan generasi muda Jemaja. Dalam kesempatan tersebut, panitia juga membagikan buku edukatif dan perlengkapan kebersihan untuk mendorong kebiasaan positif di lingkungan sekolah maupun rumah tangga.

Kepala MTs Al Ma’arif Jemaja, Iskandar, S.Ip.juga menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini. Menurutnya, sebelum adanya program ini, kondisi sanitasi di sekolah sangat terbatas dan tidak mampu menampung kebutuhan siswa secara layak. Kini, dengan fasilitas baru yang bersih dan nyaman, siswa menjadi lebih bersemangat mengikuti kegiatan belajar, dan lingkungan sekolah terasa lebih sehat.

“Kami merasa sangat terbantu. Fasilitas ini bukan hanya memperbaiki kenyamanan sekolah, tetapi juga memberikan pemahaman kepada anak-anak kami tentang pentingnya hidup bersih. Harapan kami, kerja sama seperti ini dapat terus berlanjut di masa depan,” tuturnya, Kamus (18/12/2025).

Program ini memberikan dampak sosial yang signifikan. Selain memperbaiki sarana fisik, kegiatan ini mendorong tumbuhnya kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Siswa yang semula kurang memperhatikan perilaku hidup sehat kini mulai terbiasa mencuci tangan, membuang sampah pada tempatnya, serta menjaga kebersihan ruang kelas. Perubahan ini menjadi modal sosial penting bagi pembentukan karakter generasi muda yang sehat, disiplin, dan peduli terhadap lingkungan.

Lebih jauh, keberadaan fasilitas sanitasi di lingkungan sekolah juga memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Karena lokasinya yang berdekatan dengan lapangan desa, fasilitas ini turut dimanfaatkan oleh warga saat kegiatan sosial, olahraga, atau keagamaan berlangsung.

BACA JUGA  Bobby Heran, Tidak Tersedia Tisu di Toiled Kantor DPRD Provinsi Kepri

Dengan demikian, manfaat program tidak hanya dirasakan oleh warga sekolah, tetapi juga memperluas dampak positifnya bagi komunitas sekitar.

Program ini diharapkan menjadi contoh praktik baik dalam kemitraan antara sektor swasta dan masyarakat. Dengan pendekatan yang partisipatif dan berorientasi pada keberlanjutan, kegiatan ini membuktikan bahwa pembangunan tidak selalu harus berskala besar untuk membawa perubahan berarti.

Melalui langkah sederhana seperti pembangunan fasilitas sanitasi dan edukasi kebersihan, dampak yang dihasilkan dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat dan memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di tingkat lokal.

Melalui program ini, WNEL dan KUFPEC Indonesia menunjukkan bahwa keberhasilan perusahaan tidak hanya diukur dari kinerja ekonomi, tetapi juga dari sejauh mana keberadaannya mampu memberikan manfaat sosial dan lingkungan yang berkelanjutan. Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian, kedua perusahaan berharap upaya kecil ini dapat menjadi bagian dari gerakan besar menuju masyarakat yang lebih sehat, mandiri, dan sejahtera di Kabupaten Kepulauan Anambas. (rls)


Terhubung dengan kami