ANAMBAS, Anambaspos.co.id – Nelayan di Kampung Sedanau, Desa Rewak, Kecamatan Jemaja, sudah lama mengeluhkan kondisi pelabuhan tambatan perahu yang rusak parah.
Fasilitas umum yang dulunya menjadi tempat utama para nelayan menambatkan perahu kini patah di bagian tengah dan tidak lagi bisa digunakan.
Akibat kerusakan tersebut, para nelayan harus mencari alternatif lain untuk menambatkan perahu, yang tidak jarang menimbulkan kesulitan terutama saat cuaca buruk.

Keluhan ini sudah berulang kali disampaikan kepada pihak terkait, namun hingga kini belum ada perbaikan nyata.
Kepala Desa Rewak, Deva Syafutra, membenarkan kondisi itu. Ia mengatakan bahwa masyarakat nelayan sudah lama merasakan dampaknya.
“Tambatan perahu itu memang sudah tua, dan sekarang tidak lagi dapat digunakan karena patah di tengah,” ungkap Deva.
Deva menambahkan, dirinya juga telah menyampaikan persoalan ini kepada sejumlah pihak.
Namun baru saat kunjungan Bupati Kepulauan Anambas, Aneng, pada kegiatan panen raya ketahanan pangan di Desa Rewak, ia bisa menyampaikan langsung kondisi tambatan perahu tersebut.
“Alhamdulillah, respon Pak Bupati sangat cepat. Saya juga ikut mendampingi beliau melihat langsung kondisi tambatan perahu itu,” ujarnya.
Bupati Aneng Janji Tindak Lanjut
Sementara itu, Bupati Kepulauan Anambas, Aneng, ketika meninjau langsung tambatan perahu yang menjadi keluhan masyarakat nelayan, menegaskan akan menindaklanjuti persoalan ini dengan serius.
Dirinya berencana segera memanggil Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Dinas Perhubungan Lingkungan Hidup (Dishub LH) untuk memastikan apakah tambatan perahu tersebut sudah masuk ke dalam dokumen Detail Engineering Design (DED) tahun depan.
“Jika ada, bagusnya kita benahi dulu jalan menuju tambatan perahu ini agar nelayan bisa beraktivitas di laut dan darat,” ucap Aneng.
Masyarakat nelayan pun berharap dengan adanya perhatian langsung dari Bupati, perbaikan fasilitas tambatan perahu dapat segera direalisasikan agar aktivitas melaut kembali lancar dan aman. (*).







