SIANTAN, AnambasPos.com – Menjelang lebaran Aidil Fitri, Harga Eceran Tertinggi (Het) Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di wilayah Pasar Impres maupun Tradisional Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) terhitung masih stabil.
Hal itu dinyatakan oleh Masykur selaku Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Anambas, saat ditemui awak media ini ketika sedang berada di ruang kerjanya, Kantor DKUMPP Jl. Soekarno Hata, Desa Tarempa Selatan, Kecamatan Siantan KKA, Senin, (25/04 2022).
“Menjelang lebaran semua harga sembako masih terhitung stabil, kalaupun ada kenaikan, masih dalam tahap kewajaran”, kata Masykur.
Menurut Masykur, jika terjadi lonjakan harga sembako di Tanjung Pinang, Batam dan Pontianak, maka akan berdampak dengan harga di Kepulauan Anambas. Hal itu dikarenakan kebutuhan sembako wilayah Anambas berasal dari luar daerah.
“Hampir delapan puluh persen kebutuhan sembako kita dari luar daerah, seperti Tanjung Pinang, Batam maupun Pontianak”, ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Masykur juga menjelaskan, terkait ketersedianan Minyak goreng (Migor) di Kepulauan Anambas. Dirinya mengatakan bahwa, untuk Bulan April 2022, subsidi Migor yang akan masuk sebanyak dua puluh ribu liter dan akan dibagikan ke sejumlah Kecamatan di KKA.
“Kouta sementara untuk Bulan April ini, kita di wilayah Anambas dapat Migor subsidi sebanyak dua puluh ribu liter atau seribu jiregen dengan ukuran 20 liter per jerigen”, terang Masykur.
Migor subsidi tersebut nantinya akan disebar untuk wilayah Jemaja sebanyak 200 jirigen, Tarempa dan sekitarnya sebanyak 500 jerigen, untuk wilayah Kecamatan Palmatak, Siantan Tengah, Siantan Utara, dan Kute Siantan sebanyak 300 jerigen, untuk diperjual kepada masyarakat seharga 14 ribu rupiah perliter sesuai dengan Het yang telah ditetapkan Pemerintah Daerah
“Harga tetap mengacu kepada Het yang telah di tetapkan Pemkab Anambas. Kalaupun ada kenaikan semaksimal mungkin mendekati Het. Hal ini di karenakan rantai retribusi yang cukup panjang untuk sampai ke desa yang merupakan konsumen akhir”, ucap Masykur.