INFORMASI: Anambaspos.com kini menjadi Anambaspos.co.id

Meninggal Dunia, Keluarga Pasien Kecewa Penanganan Medis RSUD Muhammad Sani

KARIMUN – Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Kabupaten Karimun, Kepri terancam dilaporkan pasien ke polisi. Pasalnya, pihak keluarga pasien atas nama Hermasyah (45) merasa ada unsur kelalaian hingga berakibat hilangnya nyawa.

Kasus ini bermula saat Hermasyah datang ke RSUD Muhammad Sani pada Jumat (14/6) siang atas keluhan demam. Ketika berobat, Hermasyah  ditemani oleh seorang saudaranya.

“Adik saya itu demam biasa saja tadi pagi. Ia ke RSUD ditemani adik saya yang nomor dua,” kata Edi Anwar, kakak laki-laki Hermasyah di RSUD Muhammad Sani, Jumat (14/6) malam seperti ditulis oleh TribunBatam.id edisi Sabtu (15/06/2019).

Di RSUD Muhammad Sani, Hermansyah langsung mendapatkan penanganan dari petugas medis. Ia mendapatkan suntikan dan obat-obatan. Setelah berobat, Hermansyah kemudian pulang ke rumah. Namun beberapa jam setelahnya, Hermansya merasakan keanehan pada bagian kaki yang membengkak dan disertai rasa sakit.

“Biasanya ke dokter itu harus diperiksa darah atau lainnya. Namun ini langsung disuntik dan diberikan obat. Di rumah tau-taunya kakinya terasa sakit,” ujar Edi.

Takut terjadi apa-apa, pihak keluarga kemudian membawa kembali Hermansyah ke RSUD Muhammad Sani. Petugas medis pun kemudian kembali memberikan suntikan kepada Hermansyah. Sayangnya tak lama setelah mendapatkan suntikan, Hermansyah mengalami sesak napas dan meninggal dunia.

“Adik saya kembali disuntik. Tak lama kemudian merasa sesak nafas dan meninggal dunia,” terang Edi.

Pihak keluarga merasa kecewa dan curiga jika pihak rumah sakit melakukan kelalaian serta mal praktik. Dimana kecurigaan tersebut terkait obat dan suntikan untuk mengobati demam yang membuat kaki Hermansyah sakit. Pihak keluarga juga mengatakan IGD RSUD Muhammad Sani tidak menyiapkan tabung oksigen bagi Hermansyah.

BACA JUGA  BWS Sumatera IV- Batam Enggan Berkomentar Terkait Masalah Proyek Embung Air di Anambas

Dari pantauan, sejumlah anggota keluarga dan kerabat Hermansyah berkumpul di RSUD Muhammad Sani. Sejumlah aparat kepolisian juga berada di rumah sakit untuk proses visum jenazah.

Bantah Adanya Kelalaian

Sementara itu pihak RSUD Muhammad Sani Karimun, seperti dilaporkan TribunBatam.id, membantah adanya kelalaian ketika menangani pasien Direktur RSUD Muhammad Sani Kabupaten Karimun, Zulhadi saat dikonfirmasi menegaskan, dugaan kelalaian tersebut tidaklah tepat.

Menurutnya, Hermansayah datang ke IGD RSUD Muhammad Sani pada Jumat (14/6) sekira pukul 11.00 WIB dengan keluhan demam dan sakit di bagian kaki.

“Dokter yang pada saat itu bertugas sudah menangani sesuai standar di IGD. Pasien diberikan suntikan penghilang nyeri. Setelah di-observasi beberapa saat (pasien) sudah dibolehkan pulang,” kata Zulhadi, Sabtu (15/6) sore.

Kemudian sekira pukul 19.00 WIB, Hermansyah kembali datang ke RSUD Muhammad Sani dengan keluhan sesak yang berat di bagian pernapasan. Namun Hermansyah meninggal dunia ketika ditangani.

“Sudah ditangani dengan prosedur sesak, dipasang oksigen dan lain sebagainya. Pasien juga diberikan suntik untuk meringankan sesaknya. Beberapa saat itulah terjadi sesak dan jatuh kepada tidak sadar yang akhirnya meninggal,” terang Zulhadi.

Zulhadi juga membantah mengenai pasien yang tidak mendapatkan oksigen ketika ditangani.

“Kami kekurangan oksigen, oksigen habis itu tidak ada. Oksigen kami dalam jumlah yang sangat mencukupi. Jadi pasien tidak pernah kekurangan oksigen dari kita. Kita selalu berikan oksigen,” terangnya.****

Editor: Asril Masbah

Sumber: TribunBatam.id

 

 

 

 

 

 

 

 


Terhubung dengan kami