INFORMASI: Anambaspos.com kini menjadi Anambaspos.co.id

Korban Pompong Pecah di Anambas Alami Kerugian Puluhan Juta

Anggota BPBD Korlap Jemaja, Candrawika (APD Oren) saat memantau korban di rumah kediamanya, Kamis (29/05/2025).

ANAMBAS, Anambaspos.co.id Musibah laut menimpa seorang nelayan di perairan pesisir Letung.

Kejadian di depan Pulau Ipan Desa Landak, Kabupaten Kepulauan Anambas itu nyaris merenggut nyawa.

Namun beruntung, korban berhasil selamat dari amukan badai angin barat yang menyebabkan pompong dikemudikannya pecah dihantam bebatuan, Kamis (29/05/2025).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Anambas menyatakan bahwa korban dalam insiden tersebut bernama Ardiasyah (26).

Menurut data sesuai KTP korban adalah warga dari Kampung Tumuk, Desa Kuala Maras, Kecamatan Jemaja Timur.

Ardiasyah selamat dari tragedi laut itu, namun alat transportasi laut yang digunakannya dinyatakan tidak dapat diselamatkan.

Pompong itu sudah hancur terbawa arus dan menghantam batu di pesisir pantai.

Menurut laporan resmi yang diterima media ini, BPBD Korlap Jemaja menerima informasi pertama dari warga pada pukul 11.15 WIB.

Tim pun langsung bergerak cepat ke Tempat Kejadian Musibah (TKM) untuk melakukan penanganan awal.

“Tim BPBD Korlap Jemaja mendapatkan laporan pada pukul 11.15 dan langsung ke TKM,” tulis Kepala Pelaksana BPBD Anambas dalam laporan resminya.

Setibanya di lokasi, tim segera melakukan asesmen kaji cepat, menilai kondisi korban dan lingkungan sekitar, serta mengidentifikasi potensi risiko lanjutan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) kebencanaan.

Tak hanya itu, tim juga berkoordinasi langsung dengan pihak desa setempat dan melakukan analisis terhadap penyebab serta dampak kejadian.

Dari hasil kajian lapangan, pompong tersebut mengalami kerusakan total dan tidak mungkin dievakuasi.

Nilai kerugian yang diderita korban diperkirakan mencapai Rp60 juta, mengingat pompong tersebut merupakan alat kerja utama dalam mencari nafkah di laut.

Sementara itu, Kepala BPBD Anambas mengimbau seluruh masyarakat pesisir, terutama para nelayan, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca ekstrem yang belakangan ini sering terjadi di wilayah Anambas.

BACA JUGA  MV. Cinta Indomas Tetap Berlayar di Musim Utara, Edi : Kita Pindah Sandar di Pelabuhan Langkang Kuala Maras

“Kami mengingatkan agar nelayan terus memperhatikan informasi cuaca dari BMKG dan menghindari melaut saat cuaca buruk, demi keselamatan bersama,” tambahnya.

Musibah ini menjadi pengingat bahwa cuaca laut yang tampak tenang bisa berubah menjadi ancaman dalam hitungan menit. Keberuntungan masih berpihak pada Ardiasyah, namun kehati-hatian tetap harus menjadi bagian dari keseharian nelayan di Kepulauan Anambas. (*)


Terhubung dengan kami