ANAMBASPOS.COM, JEMAJA – Kehadiran KM Bukit Raya milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) sangat dinanti oleh masyarakat wilayah perbatasan khususnya Kabupaten Kepulauan Anambas pada musim angin kencang.
Seperti yang terjadi belakangan ini, saat gelombang tinggi, KM Bukit Raya menjadi satu-satunya moda transportasi laut yang masih mampu melayani rute pelayaran antar kabupaten.
Begitu yang disampaikan oleh Rusdi, salah satu calon penumpang asal Desa Sunggak, Kecamatan Jemaja Barat kepada AnambasPos.com yang sedang melakukan peliputan langsung di Pelabuhan Letung.
Rusdi merasa sangat bersyukur karena KM Bukit Raya masih setia melayani rute pelayaran antar kabupaten dan bersandar di salah satu pelabuhan yang berada di kampung kediamannya itu.
Sebab, seperti keadaan yang dialami keluarganya saat ini, KM Bukit Raya menjadi alternatif terbaik karena tidak ada armada lain melakukan pelayaran akibat cuaca extrim.
“Jika tidak ada KM Bukit Raya, mungkin dalam waktu dekat ini keluarga kami yang sedang sakit tidak dapat melakukan rujukan ke Tanjung Pinang seperti apa yang disarankan oleh pihak RS Jemaja”, kata Rusdi, Senin (27/02/2023).
Selain itu, menurut Rusdi, harga tiket yang dijual oleh agen resmi Pelni di Jemaja juga terhitung sangat ekonomis.
“Murah dan terjangkau, untuk satu orang kami hanya membayar tiket yang dijual oleh agen disini, dengan harga Rp.115.000,- menuju Pelabuhan Kijang. Dengan harga itu kami bisa berangkat sebanyak 4 orang agar dapat mengurus keluarga ke tempat rujukan. Ini sangat berbeda dengan kapal cepat yang biasanya sandar di pelabuhan ini”, ungkap Rusdi.
Diketahui, saat ini KM Bukit Raya sedang berada di Pelabuhan Letung dan direncanakan akan berlayar kembali menuju Pelabuhan Kijang pada jam 22:30 Wib.