TANJUNGPINANG, AnambasPos.co.id – Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang, Rustam, S.K.M, M.Si, menyampaikan duka mendalam dan belasungkawa atas insiden meninggalnya seorang balita warga Kampung Bugis, Febry Ayunindi (4), yang meninggal dunia di RSUP Raja Ahmad Tabib. Meninggalnya balita tersebut diduga akibat keterlambatan penanganan medis dan rujukan yang dikeluarkan oleh Puskesmas Kampung Bugis.
“Kami turut berduka cita, ikut merasakan kesedihan keluarga yang ditinggalkan ananda Febry. Semoga insiden yang tidak kita kehendaki bersama ini, menjadi yang terakhir dan sebagai bahan evaluasi bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat,” kata Rustam, Rabu (5/3/2025).
Rustam menjelaskan bahwa pada awalnya, pasien dibawa ke Puskesmas Kampung Bugis dengan keluhan mencret, muntah-muntah, dan suhu tubuh 37,5 derajat. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, kondisi pasien masih sadar penuh dan diberi penanganan medis berupa oralit dan obat penurun panas dengan saran untuk kembali ke rumah sakit jika kondisi tidak membaik.
Sekitar pukul 14.00, karena kondisi pasien yang tidak membaik, orang tuanya kembali ke Puskesmas. Pada pemeriksaan lanjutan, kondisi pasien terlihat lemas, dan petugas segera mengarahkan pasien ke IGD. Kondisi pasien semakin memburuk dengan penurunan kesadaran dan kejang, sehingga petugas memberikan oksigen, obat kejang, dan obat demam.
Puskesmas terus memberikan penanganan medis, namun pada pukul 14.38, upaya menghubungi RSUD Tanjungpinang gagal. Baru pada pukul 15.20, Puskesmas berhasil menghubungi RSUD Tanjungpinang yang kemudian mengarahkan untuk merujuk pasien ke RSUP Raja Ahmad Tabib (RAT), karena RSUD Tanjungpinang tidak memiliki alat bantu nafas (CPAP).
Setelah beberapa kali mencoba menghubungi RSUP RAT, Puskesmas akhirnya dapat terhubung pada pukul 15.56, namun harus menunggu instruksi lebih lanjut. Sampai pukul 17.01, petugas Puskesmas masih berusaha menghubungi pihak RSUP RAT untuk memastikan penanganan yang tepat.
Rustam menegaskan bahwa meskipun insiden ini sangat disesalkan, pihak Puskesmas Kampung Bugis sudah melakukan penanganan sesuai dengan prosedur standar operasi (SOP). Semua tindakan medis dan komunikasi dengan RSUD serta RSUP RAT tercatat dengan jelas.
“Seluruh pihak merasa cemas dan khawatir. Kami turut belasungkawa. Selaku orang tua, saya juga merasakan kesedihan keluarga pasien,” ungkap Rustam dengan penuh empati.