SIANTAN, AnambasPos.com– Kafilah asal Tanjungpinang, Kota Batam dan Kabupaten Bintan yang turut berpartisipasi dalam memeriahkan pagelaran Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) IX tingkat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang baru saja selesai dan ditutup secara resmi oleh Wakil Gubernur (Wagub) Kepri telah berlayar untuk kembali ke daerah mereka masing-masing.
Dengan menggunakan transportasi laut Feri Putri Angraini milik PT. Putra Maju Global Indonesia dan Mv. Seven Star Island yang dikelola oleh PT Rempang Sarana Bahari, para kafilah asal tiga kabupaten/kota tersebut telah bertolak tinggalkan Kabupaten Kepulauan Anambas pagi tadi, Kamis (21/07/2022).
Berbeda dengan Kafilah asal Kabupaten Natuna, untuk kembali ke kabupaten yang merupakan kakak kandung dari Kabupaten Kepulauan Anambas, para kafilah asal kabupaten bersemboyankan Laut Sakti Rantau Bertuah ini pulang ke kampung halamanya dengan menggunkan KRI Bontang 907 milik TNI AL.
Terpantau AnambasPos.com saat berada di Pelabuhan Tarempa, tampak Sekretaris Daerah (Sekda) Kepulauan Anambas, Sahtiar,SH.MM mengantarkan para kafilah asal Natuna yang sedang naik ke Mv.VOC Batavia untuk menuju KRI Bontang 907 yang berlabuh di perairan laut Tarempa.
Pada kesempatan tersebut, Sahtiar mengucapkan terimaksih kepada seluruh kafilah yang telah mengikuti segala kegiatan demi mensukseskan MTQ IX tingkat Prov Kepri di Anambas.
“Terimakasih kami ucapkan kepada seluruh kafilah yang telah mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai. Kami selaku tuan rumah kegiatan juga menyampaikan permohonan ma’af yang sebesar-besarnya jika ada kekurangan dalam memberikan pelayanan”, kata Sahtiar ketika dikonfirmasi AnambasPos.com.
Dirinya juga mengucapkan selamat jalan kepada seluruh kafilah serta memanjatkan do’a agar mereka sampai ke tempat tujuan dengan selamat dan dapat kembali bertemu dengan keluarga masing-masing.
“Semoga tiba ketempat tujuan dengan selamat dan dapat berkumpul dengan keluarga kembali”, ucap Sahtiar.
Diketahui, informasi yang berhasil dihimpun AnambasPos.com, masih bermalam di Kabupaten Anambas dan belum bisa kembali ke daerah asal disebabkan keterbatasan transportasi laut yang teredia diantaranya, kafilah dari Kabupaten Lingga dan Karimun.
