ANAMBAS, Anambaspos.co.id – Kabupaten Kepulauan Anambas, khususnya wilayah perairan Jemaja, terus menunjukkan potensi luar biasa dalam sektor perikanan. Setiap tahun, sekitar 1.000 ton lebih ikan hasil tangkapan nelayan lokal di Jemaja diekspor ke luar daerah, membuktikan bahwa sektor kelautan di daerah ini merupakan sumber ekonomi yang signifikan.
Menurut informasi dari Unit Pelaksana Teknis Dinas Perikanan, Peternakan, dan Pertanian (UPT DP3) Jemaja, pengiriman ikan dari tiga kecamatan di Pulau Jemaja dilakukan secara rutin dua kali dalam seminggu ke Tanjungpinang dan Kijang, Kabupaten Bintan.
Hasil tangkapan nelayan lokal yang menggunakan metode pancing ulur ini dikenal memiliki kualitas ikan laut yang tinggi. Beberapa jenis ikan unggulan yang menjadi target utama adalah ikan kakap merah, anggoli, kerapu, dan tenggiri. Selain itu, terdapat pula beragam jenis ikan karang lain yang turut menyumbang volume ekspor.
Kepala UPT DP3 Jemaja, Werfa, menyampaikan bahwa musim panen ikan terbesar biasanya terjadi pada periode angin utara, yakni antara November hingga Februari.
“Musim panen ikan bagi nelayan lokal terjadi pada musim utara. Walau musim lainnya tetap ada hasil tangkapan, namun jumlahnya tidak sebesar saat musim utara,” jelas Werfa, Rabu (11/6/2025).
Werfa mengakui bahwa data resmi dari UPT DP3 Jemaja belum sepenuhnya mencerminkan jumlah total tangkapan nelayan di lapangan. Hal ini disebabkan masih adanya pengiriman ikan yang tidak dilengkapi Surat Keterangan Asal (SKA) dan tidak tercatat dalam data resmi.
“Diperkirakan masih ada sebagian kecil ikan yang dikirim tanpa SKA, sehingga tidak tercatat dalam pendataan kami,” ujarnya.
UPT DP3 Jemaja berkomitmen untuk terus melakukan pendataan dan pembinaan kepada para nelayan lokal. Hal ini bertujuan agar kualitas dan kuantitas hasil tangkapan ikan Jemaja tetap terjaga dan tercatat secara resmi, sekaligus mendorong peningkatan ekspor hasil laut dari Kepulauan Anambas. (*)
Baca juga : Harga Cumi Anjlok Nelayan Bagan di Anambas Menjerit