SIANTAN, AnambasPos.com– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) Kembali Menggelar Rapat Bersama Nelayan Anambas Terkait Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Jenis Solar.
Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua I DPRD Anambas, Syamsil Umri dan berlangsung di Ruang Rapat Parpurna DPRD Lantai I pada Senin, (07/06/2022).
Turut hadir dari pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Anambas diantaranya, Ody Karyadi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Daerah, Masykur Kadis Disprindag KKA, Rovaniadi Kadis DP3, dan sejumlah Anggota DPRD lainnya.
Dal rapat yang berlangsung, Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Anambas mengatakan, kelangkaan BBM jenis solar ini sudah terjadi sejak bulan Februari lalu, meengatas namakan nelayan, Meraka sangat berharap agar kejadian inienjadi perhatian khusus demi keberlangsungan hidup.
“Kelangkaan BBM ini puncaknya terjadi pada bulan Februari, nelayan sudah mengalami krisis solar, memang ini persoalan hati nurani pemangku kebijakan. Kelangkaan solar bukan hanya berdampak kepada nelayan saja tetapi juga kelangsungan hidup khalayak ramai”, kata Dedi.
Selain itu juga, perwakilan nelayan Anambas memberikan kritikannya terhadap kelangkaan BBM yang sudah lama terjadi di Anambas hingga sekarang ini.
“Persoalan minyak hari ini perlu perhatian serius, gara-gara minyak kami tidak bisa melaut untuk kebutuhan mencari nafkah anak dan istri, yang kedua jika kami tifak bisa melaut, tentunya tidak punya uang dan penghasilan untuk beli beras. Bagaimana nasib anak istri kami”, ucap salah satu nelayan saat menyampaikan keluhan terhadap DPRD dalam rapat tersebut.
Di kesempatan yang sama, Masykur menjelaskan bahwa, untuk saat ini pihak Pertamina sudah menghubungi pihak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terkait penambahan kuota.
“Dari koordinasi kita Pemda Anambas dengan Pertamina, berdasarkan surat yang kita kirim pada 02 Juni yang lalu, total solar untuk Anambas saat ini sejumlah 541 Ton dan ini untuk antisipasi jangka pendek, Selain itu, untuk kebutuhan akan solar ini, terkait penambahan kuota yang kita minta, Alhamdulilah sudah di respon pihak Pertamina, dengan rincian 100 Ton untuk SPBU Putra Bersaudara, 100 Ton untuk SPBU Jemaja, dan 341 Ton untuk PT, Air Sena Jaya”, Ucap Masykur.
