INFORMASI: Anambaspos.com kini menjadi Anambaspos.co.id

Dihantam Angin Ribut Barat, Satu Unit Pompong Pecah di Bebatuan

Puing puing pompong yang pecah di pesisir bebatuan sekitar laut Pulau Ipan, Kamis (29/05/2025).

ANAMBAS, Anambaspos.co.id – Suasana ribut angin Barat sempat menyelimuti perairan Anambas di sekitar pukul 10 pagi 29 Mei 2025.

Di pesisir Letung, sebuah peristiwa mencekam terjadi. Ketika itu, satu unit pompong milik nelayan dari Desa Landak dihantam gelombang ganas dan terbawa arus hingga karam dan pecah di bebatuan tajam depan Pulau Ipan.

Musibah ini terjadi saat angin ribut barat yang membawa gelombang tinggi dan dingin kencang tiba-tiba menyapu wilayah laut tersebut tanpa ampun.

Peristiwa tragis ini dibenarkan oleh Kepala Desa Landak, Kecamatan Jemaja, saat dikonfirmasi oleh media ini.

“Benar, pompong itu awalnya berangkat dari Desa Landak menuju Letung untuk mengambil es balok sebagai pengawet ikan.

Namun di tengah perjalanan, mesin pompong mengalami kerusakan, sehingga harus labuh jangkar untuk diperbaiki,” ujar Amirullah selaku Kades Landak.

Namun, belum sempat perbaikan selesai dilakukan, badai tiba-tiba datang. Angin barat yang terkenal ganas di musim ini menghantam cepat, menciptakan gelombang tinggi yang menggulung dari arah laut lepas.

Pompong yang sudah dalam kondisi tak stabil akhirnya terseret arus, lalu menghantam bebatuan di tepi Pulau Ipan.

“Badai datang tiba-tiba, tak memberi waktu untuk bersiap. Mesin rusak, jangkar tak kuasa menahan. Saat itu juga, laut berubah menjadi mimpi buruk,” ungkapnya.

Menurut informasi, pompong yang karam tersebut ternyata bukan milik pribadi nelayan yang mengemudikannya, melainkan milik warga lain yang disewa untuk keperluan mencari ikan.

Akibat musibah ini, nelayan bersangkutan dikabarkan harus menanggung kerugian sendiri dan bertanggung jawab atas kerusakan pompong tersebut.

Meski tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, kejadian ini kembali mengingatkan warga dan nelayan pesisir Anambas akan bahaya nyata dari perubahan cuaca ekstrem, terutama di musim angin barat yang terkenal ganas.

BACA JUGA  Rutan Tanjungpinang Dukung Program P4GN BNN dalam Pencegahan Narkoba

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi terkait evakuasi bangkai pompong atau bantuan bagi nelayan korban insiden.

Warga berharap pemerintah setempat segera turun tangan membantu menyelesaikan persoalan yang menimpa nelayan tersebut. (*)


Terhubung dengan kami