Pernah Beli Beras Eceran Hingga Tidur Berbantalkan Lengan
ANAMBAS, AnambasPos.co.id – Dikenal sebagai salah satu pengusaha sukses Kota Batam, hingga kini menduduki jabatan bupati di salah satu daerah, bukanlah sebuah rangkaian prestasi instan yang bisa diraih oleh Aneng.
Dirinya yang saat ini menjabat sebagai Bupati Kepulauan Anambas periode 2025 -2030, mengaku telah melalui berbagai rasa dan rintangan pahit kehidupan, hingga saat sekarang menjadi orang nomor 1 di kabupaten termuda se Kepri itu.
Terlahir sebagai anak seorang nelayan, Aneng mengaku telah dan pernah merasakan susahnya hidup hingga ke level bawah, yang berhari hari makan sagu gomak dan hanya mampu membeli 1 atau 2 ekor ikan kering asin untuk lauk makan.
Perjalanan itu bukanlah sekedar bualan saja, untuk memperkuat apa yang dia ceritakan, Aneng menghadirkan seorang saksi yang juga merupakan pendamping setia serta mampu bertahan dalam susah dan senang menemani perjalanan hidupnya dari dulu hingga sekarang.
“Ini mantan pacar saya, dia tau sepenuhnya dan langkah yang saya tempuh juga semua atas ijin maupun restu darinya”, kata Aneng memperkenalkan sosok seorang istri dihadapan ribuan pasang bola mata, pada Jum’at pagi menjelang siang tepatnya tanggal 07 Maret 2025 dalam acara resmi Silaturahmi Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Anambas bersama Aparatur Sipil Negara (ASN) Lingkungan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas.
Diceritakan Ketua Partai Demokrat Provinsi Kepri itu, bersama sang istri Aneng pernah mengisi dapur rumahnya dengan belanjaan beras kiloan hingga tidur hanya berbantalkan lengan tangan dan berselimutkan handuk dalam kurun waktu yang cukup panjang.
“Rasa itu pernah saya dan istri saya rasakan”, ucap Aneng hingga suasan di Gedung BPMS yang terletak di Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan saat itu terkesan hening sejenak.
Berbekalkan pengalaman hidup yang masih tersimpan dan terukir di dalam memori nya, memotivasi Aneng untuk menjalankan amanah saat ini agar masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas tidak juga merasakan apa yang dulu pernah dia rasakan.
Ditambah dengan kondisi ekonomi saat ini menjadikan sebuah cambuk semangat buat Aneng dan Raja Bayu selaku wakilnya, untuk mengejar ‘bola’ hingga ketingkat pemerintahan pusat dan membawa pulang ‘kueh-kueh pendongkrak ekonomi’ agar tidak ada lagi saudara saudara yang hidup susah serta menjadikan Anambas maju sejahtera.
Gelora Aneng dalam pidatonya kala itu, sontak mendapatkan gemuruh tepukan tangan dari para ASN yang mungkin termemotivasi oleh suasana.
Aneng juga berpesan kepada semua, untuk saling bahu membahu, bergandengan tangan menuju Anambas sejahtera di masa depan.
