ANAMBAS, Anambaspos.co.id – Bupati Kepulauan Anambas, Aneng, melakukan kunjungan ke Madrasah Tsanawiyah Al-Ma’arif di Letung, Kecamatan Jemaja.
Kunjungan ini menjadi momentum bersejarah dan mendapat perhatian besar masyarakat.
Ini adalah kunjungan pertama kepala daerah Anambas ke sekolah berbasis islam itu.
Kehadiran orang nomor satu di Anambas itu langsung menyulut semangat baru bagi sekolah Islam yang sempat terancam tutup karena minimnya siswa.
“Sekian lama kami di sini, baru kali ini Bupati berkunjung langsung ke MTs. Saya benar-benar terharu,” ungkap pengurus Yayasan Al-Ma’arif dengan mata berkaca-kaca.
Merespons kondisi tersebut, Bupati Aneng langsung bergerak cepat. Ia berdiskusi dengan para tokoh agama untuk mencari solusi konkret agar sekolah tetap berjalan.

Salah satu langkah strategis yang diambil adalah mengutus Imam Besar Masjid Agung Anambas, KH. Ali Muhsin, S.Pd.I, untuk melakukan kunjungan ke Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Muhammad Natsir, Tambun, Bekasi, pada 28 Mei 2025.
Misi utama keberangkatan itu adalah mencari dan menjalin kerja sama guna mendatangkan tenaga pengajar berkualitas. Langkah tersebut mendapat sambutan luar biasa dari pihak STID.
“Rektor STID sangat mengapresiasi inisiatif Bapak Bupati,” jelas Ustadz Ali saat kembali ke Tarempa dan bertemu Bupati Aneng pada 2 Juni 2025.
Bahkan mereka berharap dapat mengundang beliau ke Gedung MPR RI Jakarta pada acara pelepasan DAI se-Indonesia, 7 Agustus 2025 mendatang, sekaligus memberikan sambutan secara resmi
Dari hasil pertemuan dengan pengurus STID, diperoleh komitmen kuat empat tenaga pengajar siap diberangkatkan ke Anambas pada 11 Agustus 2025.
Rinciannya, dua orang akan ditugaskan di MTs Al-Ma’arif Jemaja, satu orang ke Air Nangak untuk membina mualaf di Air Sena, dan satu lagi ke Payamaram untuk memperkuat tenaga pendidik di MIS dan MA setempat.
“Pihak STID sangat kagum pada sosok Bupati Aneng yang menunjukkan kepedulian lintas agama, fokus pada pendidikan tanpa membedakan lembaga negeri maupun swasta,” terang Ustadz Ali.
Perhatian dan aksi nyata Bupati Aneng membawa hasil yang signifikan. Dari hanya empat siswa, kini jumlah peserta didik di MTs Al-Ma’arif melonjak menjadi 27 orang, dan jumlah itu terus bertambah.
Mengetahui hal ini, Bupati Aneng kembali menunjukkan kepeduliannya. Ia memberikan seragam sekolah gratis kepada seluruh siswa baru dengan menggunakan dana pribadi, karena keterbatasan anggaran daerah yang masih dalam proses stabilisasi.
“Sosok Bupati seperti ini jarang ditemukan. Beliau peduli terhadap semua bentuk pendidikan, baik reguler maupun keagamaan. Banyak masyarakat yang kagum dan menghormati langkah beliau,” tutup Imam Besar Masjid Agung Baitul Makmur Anambas itu.
Kisah ini menjadi contoh nyata bagaimana pemimpin daerah dapat menjadi penggerak perubahan, bukan hanya lewat kebijakan, tetapi juga lewat tindakan langsung yang menyentuh hati masyarakat hingga ke pelosok, (*).