JEMAJA, anambaspos.com – Persoalan persampahan memang telah menjadi isu tersendiri bagi masyarakat di Kepulauan Anambas. Khususnya di Pulau Jemaja yang notabenenya merupakan pulau dengan banyak bangunan rumah di atas air.
Sampah-sampah plastik seakan hilir mudik dan bertebaran di Tepian pantai. Kondisi itu, tentu saja sangat merusak dan mengganggu keindahan alam Jemaja yang sebetulnya masih sangat asri.
Hal inilah yang mendorong, mengapa Kepala Badan Penelitian Pengembangan dan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) Adies Saputra, S.IP, M.Si untuk mengajak banyak pihak agar ikut peduli terhadap persoalan sampah.
Mengetahui adanya mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Raja Haji Fisabillilah, Tanjungpinang, di Jemaja, pihaknya langsung mengundang perwakilan mahasiswa untuk berdiskusi.
Bertempat di Jemaja Natural Sea Resort Pulau Berhala, Kecamatan Jemaja, Minggu (21/07/2019) kemarin, Adies dalam diskusi yang dilakukan itu, menuturkan paling tidak, ada tiga hal yang bisa para mahasiswa KKN lakukan. Jika ingin terlibat aktif menangani persampahan.
“Pertama, tolong bantu siapkan Peraturan Desa (Perdes)-nya. Tiap-tiap desa kan karakternya beda. Adek-adek mahasiswa dapat mengajak warga berembug. Meng-advokasi Perdes Tentang Pengelolaan Sampah sesuai dg ciri dan budaya setempat,” himbau Adies ketika itu.
Saat ini sambungnya, Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Bupati (Perbup) Persampahan sudah ada. Tinggal diturunkan dalam bentuk Perdes saja. Supaya lebih membumi.
“Kedua, teman-teman mahasiswa dapat melakukan sosialisasi dan edukasi secara terus menerus, selama KKN berlangsung. Agar prilaku masyarakat dalam menangani sampah berubah. Diantaranya tidak lagi dengan membuangnya ke laut. Meminimalisir pemakaian kantong kresek. Biasanya kalau orang dari luar yang mengajak masyarakat lebih cepat tergerak,” tuturnya.
Ketiga lanjutnya, Mahasiswa KKN dapat, mengajak masyarakat bergotong royong membersihkan sampah skaligus menyiapkan tong-tong sampah di lingkungan desa.
“Itu bisa dibuat dari bahan-bahan bekas. Nanti bisa dikreasikan sedemikian rupa. Agar lebih menarik,” papar Kepala OPD termuda di KKA itu.
Dia kemudian menyebutkan bahwa saat ini, Bupati dan Wakil Bupati KKA sangat konsen ingin menjadikan Pulau Jemaja, sebagai Sentra Perikanan dan Pariwisata. Oleh karenanya Pemerintah daerah (Pemda) perlu dukungan dari semua pihak.
“Saya yakin adek – adek mahasiswa mampu melakukannya. Karena telah dibekali dengan kemampuan akademik dan berorganisasi yang baik. Jadi pasti sudah terbiasa bagaimana meng-advokasi sesuatu,” imbuhnya.
STISIPOL diketahui menurunkan setidaknya 164 mahasiswa untuk melakukan KKN di pulau Jemaja pada tahun 2019. Mereka akan tinggal di 9 desa dan kelurahan di Kecamatan Jemaja dan Jemaja Timur selama lebih kurang 40 hari.
Laporan : Suardi
Editor : Asril Masbah