TANJUNGPINANG, AnambasPos,com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepri, asal Daerah Pemilihan (Dapil) Anambas dan Natuna, Taufik mempertanyakan sikap ‘low respon’ yang ditunjukkan oleh pihak PT. Rempang Sejahtera Bahari (RSB) selaku Operator Pelayaran Tanjungpinang – Anambas, terhadap permintaan membuka kembali pelayaran dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA), mengingat banyaknya mahasiswa dan masyarakat Anambas yang tertahan di Tanjungpinang hingga saat ini.
“Saya mempertanyakan sikap yang ditunjukan oleh pihak PT. Rempang itu! Sudah ada permintaan secara resmi dari Pemda Anambas, namun sangat lambat memberikan respon. Sementara masyarakat Anambas dalam keadaan yang sangat memerlukan sarana transportasi untuk kembali ke Anambas,” ungkap Taufik kepada AnambasPos.com melalui sambungan telepon selulernya, Rabu (06/05/2020).
Pihak Pemda Anambas, kata Taufik diketahui telah mengirimkan surat permintaan tersebut sejak tanggal 22 April yang lalu. Namun baru dibalas oleh pihak PT Rempang pada tanggal 29 April, seminggu kemudian. Bahkan balasannya pun sangat mengecewakan.
“Responnya lambat, dan jawabannya sangat mengecewakan. Tidak bersedia jalan, dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal,” kata Taufik.
Sementinya kata Taufik, pihak PT. Rempang, sudah selayaknya memberikan bantuan dengan segera memenuhi permintaan dari Pemda Anambas tersebut. Karena sudah sekian lama beroperasi di Anambas.
“Dalam kondisi sangat diperlukan seperti saat ini, sudah sepatutnya PT. Rempang membantu masyarakat Anambas. Karena ada tanggungjawab sosial melalui CSR yang wajib dijalankan oleh perusahaan,” tegas Taufik lagi.
Sementara itu, mengapa PT. Rempang tidak bersedia melakukan pelayaran sebagaimana permintaan Pemda Anambas tersebut, diantara alasannya adalah, masih sedikitnya penumpang dan masih dalam situasai Covid 19.
“Masih sedikit penumpangnya. Masih dalam situasi Covid 19, dikawatirkan ABK kapal terpapar,” tulis surat balasan dari PT. Rempang ke Pemda Anambas.
Hingga berita ini diterbitkan, belum diperoleh konfirmasi secara langsung dari pihak Manajemen PT. Rempang. Aboy, Manajernya, saat dihubungi melalui telepon selulernya belum tersambung.
Laporan dan Editor : Asril Masbah