Sabtu Puisi
Oleh : Slamet Dani
Tarempa, 14 Juni 2025
Renungan Seorang Pejalan dalam Him-pitan Zaman
Di lorong sempit bernama hidup,
Langkahku terjepit — seperti cacing tak berkulit.
Nafas ekonomi makin menghimpit,
Sahabat pun menjauh, menjadi kikir, menjadi pelit.
Tak tampak cahaya dari ujung sana,
Hanya dinding tanya dan ruang yang penuh luka.
Hari-hari terkikis obrolan kosong di meja,
Membelah beban, memikul dunia.
Wahai TUAN di singgasana tak terlihat,
Apakah ini bentuk cinta yang tersirat? Jika benar ini ujian dari kekalutan,
Jangan biarkan sabar kami tenggelam dalam kesunyian.
Kami tak butuh janji berkilau,
Hanya secercah arah untuk pulang.
Karena hidup bukan sekadar bertahan,
Tapi tentang mencari makna dalam tekanan. (*).