INFORMASI: Anambaspos.com kini menjadi Anambaspos.co.id

Badai Angin Barat Terjang Anambas, BPBD : Nelayan Kehilangan Pompong, Rumah Warga Rusak Dihantam Angin

Screnshot foto 2 musibah yang terjadi di Letung Jemaja, akibat angin kecang, Kamis (28/05/2025).

ANAMBAS, Anambaspos.co.id Cuaca ekstrem kembali menguji ketangguhan masyarakat Kepulauan Anambas. Badai angin barat yang melanda wilayah pesisir ini menyisakan luka yang dalam. Dua insiden berbeda terjadi hampir bersamaan di wilayah Kecamatan Jemaja, Kamis (29/05/2025), mengakibatkan kerugian besar baik di laut maupun di darat.

Informasi yang berhasil dihimpun media ini menyebutkan bahwa badai mulai mengamuk sejak pagi hari. Sekitar pukul 10.00 WIB, seorang nelayan yang tengah berlayar di pesisir Letung mengalami kerusakan mesin kapal. Ia sempat mencoba melakukan perbaikan, namun angin kencang dan gelombang tinggi datang tiba-tiba, menghantam kapal kayu (pompong) yang digunakannya.

Kapal yang disewa untuk mencari ikan itu akhirnya terbawa arus dan pecah menghantam bebatuan tajam di pesisir depan Pulau Ipan, Desa Landak, Kecamatan Jemaja.

“Nelayan itu kehilangan kapal sewaan karena tidak sempat diselamatkan. Mesin rusak, badai datang, dan kapal langsung pecah di bebatuan,” ungkap salah satu warga yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Sementara itu, sekitar pukul 12.45 WIB, kejadian serupa juga terjadi di darat. Sebuah rumah milik Yulisman (65), warga RT 01 RW 03 Kelurahan Letung, Kecamatan Jemaja, dilaporkan mengalami kerusakan sedang akibat tertiup angin kencang.

Bagian dapur rumah tersebut dilaporkan rusak setelah dinding temboknya roboh dihantam angin yang datang secara tiba-tiba. Peristiwa ini terjadi hanya dua jam setelah insiden laut yang menimpa nelayan sebelumnya.

“Dinding tembok rumah bagian dapur milik warga Kelurahan Letung itu diterpa angin kencang,” demikian keterangan resmi dari BPBD Anambas yang diterima redaksi, Kamis (29/05/2025).

Mendapatkan laporan dari masyarakat, Anggota BPBD Pos Jemaja segera bergerak ke lokasi dan melakukan penanganan awal sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) kebencanaan. Upaya pertolongan termasuk kaji cepat, asesmen lapangan, dan koordinasi dengan pihak kelurahan serta korban terdampak.

BACA JUGA  F Tinggalkan Pesan Sebelum Mengakhiri Hidupnya

Meski tidak ada korban jiwa dalam dua peristiwa tersebut, BPBD mengimbau seluruh masyarakat pesisir dan dataran rendah di Anambas untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang diprediksi masih berlanjut beberapa hari ke depan.

“Kami minta warga terus memantau informasi cuaca dari BMKG dan segera berlindung jika ada indikasi angin kencang. Nelayan juga sebaiknya tidak memaksakan diri melaut,” ujar Kepala Pelaksana BPBD dalam keterangannya.

Dua kejadian tersebut menjadi pengingat bahwa alam di wilayah perbatasan ini bisa berubah ganas dalam sekejap. Dalam badai yang datang tak terduga, kesiapsiagaan menjadi satu-satunya perlindungan. (*)


Terhubung dengan kami