INFORMASI: Anambaspos.com kini menjadi Anambaspos.co.id

Menang, Tanjungpinang Dikenang!

Penulis • {Asril Masbah}    Editor • {Slamet}   

EDITORIAL – Siapapun yang akan keluar sebagai pemenang dalam Pilkada Kepri tahun 2024, kenanglah Tanjungpinang. Sebagai sebuah kota yang penuh dengan sejarah perjuangan. Janganlah lupa untuk ‘memuliakan’ Tanjungpinang, sebagai Ibukota Provinsi Kepri. Pesan itu bukanlah suatu hal yang mengada- ngada. Sebab, sikap ‘memuliakan’ Tanjungpinang itu telah ditunjukan oleh para pendiri Provinsi Kepri sebelumnya. Hal itu terbukti dengan menjadikan Tanjungpinang sebagai Ibukota Provinsi Kepri sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan, dalam Undang- undang  nomor 25 tahun 2022 tentang Pembentukan Provinsi Kepri.

Menjadikan Tanjungpinang sebagai Ibukota Provinsi Kepri oleh para Pendiri Provinsi Kepri, bukanlah tidak memiliki makna dan tujuan. Tanjungpinang, merupakan kota sejarah, kota pahlawan dan kota perjuangan. Menjadi pusat pergerakan para pejuang Kepri, melahirkan ide dan gagasan dalam upaya mengangkat marwah negeri. Tanjungpinang adalah kota pahlawan yang telah berperang mengusir penjajah kolonial Belanda. Kota pertempuran antara hidup atau mati, demi tegaknya marwah. Raja Haji Fisabilillah telah menunjukkan betapa pentingnya mempertahankan marwah negeri Bangsa Melayu itu. (Mengenal Raja Haji Fisabilillah, Pahlawan Nasional Asal Kepri yang Dianggap Viking oleh Penjajah Belanda Kompas.com, 9 Agustus 2022).

Semestinya Tanjungpinang, dapat dijadikan sebagai pusat peradaban Bangsa Melayu yang kuat. Gubernur Kepri terpilih, harus memiliki konsep besar dan terukur, bagaimana menjadikan Tanjungpinang sebagai Pusat Peradaban Bangsa Melayu tersebut. Segera membangun infrastruktur pendukung yang berstandar internasional. Seperti jalan – jalan dan pelabuhan- pelabuhan sebagaimana layaknya kota moden. Saat ini Tanjungpinang, telah berusia 240 tahun  (6 Januari 1784 – 2024). Hari lahir Tanjungpinang  diambil dari sejarah peperangan, yaitu perang  rakyat Kepri, Riau waktu itu, melawan VOC Belanda pada abad ke-18. Perang ini mencapai puncaknya pada tanggal 6 Januari 1784, ketika pasukan rakyat Kepri – Riau berhasil memukul mundur pasukan Belanda, yang kemudian diabadikan sebagai Hari Jadi Kota Tannjungpinang.(Sejarah Tanjungpinang: Asal-Usul, Julukan, Budaya, dan Keanekaragaman Suku, detikSumut edisi 06 Jun 2024)

BACA JUGA  Gasing Diluncurkan, Wan Zuhendra : Seluruh Stakeholder Harus Terlibat

Di kota ini telah hidup beberapa generasi. Namun, mimpi anak negeri untuk menikmati Tanjungpinang sebagai kota maju dan modern belum kesampaian. Para pemimpin negeri sebelumnya, sepertinya lupa atau tidak mengerti betapa tingginya nilai- nilai peradaban yang dimiliki oleh KotaTanjungpinang. Buktinya, tidak ada komitmen untuk membangun Tanjugpinang menjadi kota dengan skala internasional. Inprastruktur jalan dan pelabuhan sebagai pendukung masih biasa- biasa saja.

Budaya Melayu dan historis  perjuangan pahlawan Melayu, yang merupakan peradaban bernilai tinggi tidak dikembangkan secara fokus dan maksimal. Potensi tu padahal dapat menjadikan Kepri sebagai pusat tujuan wisata terkemuka di dunia. Sejarah Melayu memiliki keterkaitan dengan Bangsa Melayu yang ada di Semenanjung Asia.

Menetapkan Tanjungpinang sebaga Kota Budaya, menjadi pusat Peradaban Melayu adalah kebijakan tepat. Mengembangkan budaya Melayu sebagai suatu potensi unggulan. Situs – situs peninggalan sejarah sebagai bukti sangat mendukung. Tinggal bagaimana melakukan pemugaran dan perawatan. Memperkuat program pelestarian, pendidikan, pelatihan dan pengembangan budaya. Serta, memperbanyak aksi- aksi budaya. Sehingga menjadi tujuan wisata yang akan memberikan multi player effec terhadap kemajuan ekonomi masyarakat.

Perpaduan Tanjungpinang sebagai Pusat Ibukota Provinsi Kepri dan Tanjungpinang sebagai Kota Budaya Melayu, menjadi potensi besar untuk menjadikan Tanjungpinang sebagai kota maju dan modern. Sehingga, nama besar Tanjungpinang, kembali dapat terangkat ke permukaan. Sebaiknya, semangat perjuangan untuk ‘merebut’ kembali kejayaan Tanjungpinang perlu dibangkitkan kembali. Generasi terkini yang memegang peranan penting, baik yang ada dalam jajaran pemerintahan maupun di kalangan aktivis sipil sosial searah dalam gerakan mengantar kejayaan Tanjungpinang sebagai ibukota Provinsi Kepri.


Terhubung dengan kami