INFORMASI: Anambaspos.com kini menjadi Anambaspos.co.id

Manfaatkan SDA dan SDM Desa Air Biru, Badri Mampu Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

Para IRT Produktif Desa Air Biru yang memanfaatkan waktu untuk menambah penghasilan dengan bekerja sebagai pembersih ikan agar dapat diolah menjadi ikan asin. Foto : Badri
Editor • {Slamet}   

AnambasPos.com, AIR BIRU – Berpikir positif dan selalu berusaha demi kepentingan orang ramai, menjadi motivasi Kepala Desa (Kades) Air Biru, Kecamatan Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas yang telah ditanamkan dalam-dalam olehnya.

Tidak hanya disibukan dengan menjalankan roda pemerintahan Desa Air Biru, pemuda berusia 36 tahun asli kelahiran desa tempatan yang mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk memimpin desa terluar di Pulau Jemaja yang merupakan bagian wilayah Utara Indonesia itu. Putar otak hingga bisa membuka lapangan kerja untuk para ibu-ibu rumah tangga (IRT) dan juga masyarakatnya yang berprofesi sebagai nelayan pesisir.

Secara perlahan dirinya memanfaatkan waktu dan tenaga IRT yang dinilai masih diusia produktif, untuk membersihkan ikan hasil pancingan nelayan, agar dapat diasinkan dan lalu dikeringkan hingga memiliki nilai jual yang lumayan jika di kirim ke Ibu Kota Provinsi Kepulauan Riau, baik itu Tanjung Pinang maupun Batam.

“Saling bekerja sama dan bahu membahu, itu yang saya tanamkan kepada para masyarakat”, ucap Badri kepada AnambasPos.com, Rabu (23/11/2022).

Ditahap permulaan ini, kata Badri yang telah memimpin Desa Air Biru hampir satu periode itu, bisa memperkerjakan kurang lebih 10 tenaga para IRT produktif untuk membersihkan ikan kerisi (nama jenis ikan sebutan warga sekitar) dan sejenisnya hasil pancingan nelayan pesisir yang juga masyarakat Desa Air Biru.

“Sudah hampir satu bulan ini, semenjak saya menampung atau membeli ikan kecil hasil masyarakat yang memancing ikan dengan alat dan perahu tradisional milik mereka, di setiap pagi hari, kurang lebih sebanyak diatas 100 kilo gram (kg) yang dibersihkan oleh IRT produktif “, ungkap Badri.

Ikan segar yang baru saja sampai ke darat, hasil pancingan tersebut, belum tersentuh oleh es kristal atau biasa disebut masyarakat dengan nama es batu, segera dibersihkan oleh para IRT yang mengambil upah kerja dalam hitungan perkilo untuk membuang sisik dan isi perut beserta insang lalu dipendap (dimalamkan) dengan taburan garam secukupnya sebelum dilakukan proses pengeringan dengan cara di jemur memanfaatkan terik sinar matahari jika cuaca cerah.

BACA JUGA  Alat Berat Proyek SP II Dihadang Warga

” Semua prosesnya pengasinan dan pengeringan ikan dilakukan secara tradisional, karena kita minim fasilitas atau lainya yang menggunakan tenaga listrik. Namun pada intinya bagi saya ada lapangan pekerjaan dan mereka mau serta bisa bekerja untuk mendapatkan penghasilan tambahan sesuai dengan fungsi kemampuan masing-masing”, ucap Badri.

Diketahui, mayoritas para kepala keluarga masyarakat Desa Air Biru berprofesi sebagai nelayan dan juga petani tanaman tahunan, tidak ada lapangan pekerjaan berupa pabrik maupun industri lainnya yang terdapat di desa tersebut.

(AnambasPos.com/Slamet)


Terhubung dengan kami