JEMAJA, AnambasPos.com – Buaya-buaya muara yang diamankan dalam Kandang Buaya secara manual oleh Warga Desa Batu Berapit, Kecamatan Jemaja, saat ini ramai dikunjungi masyarakat yang ingin menyaksikan secara langsung. Kandang Buaya tersebut kini menjadi objek wisata baru di Kecamatan Jemaja.
Sandi Saputra, salah seorang pengunjung Kandang Buaya, mengaku senang dengan adanya Kandang Buaya ini. “Senang bisa lihat langsung bentuk asli buaya dari dekat. Biasanya saya hanya melihat buaya melalui televisi (tv) saja. Tapi di sini dapat melihat yang asli,” ungkap Sandi.
Sandi berharap, Kandang Buaya yang ada di Padang Melang Desa Batu Berapit tersebut, dapat dipertahankan adanya, agar menjadi objek wisata baru yang memiliki daya tarik tersendiri bagi warga yang belum pernah melihat buaya secara langsung.
“Selaku masyarakat biasa, saya berharap pihak-pihak terkait dan Pemerintahan Daerah (Pemda) Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) untuk dapat mempertahankan adanya Kandang Buaya ini. Sebagai tujuan wisata bagi masyarakat lokal.” pintanya.
Sebelumnya, masyarakat RT 01 Padang Melang, Desa Batu Berapit, secara gotong royong, membangun Kandang Buaya tersebut. Kegiatan itu muncul setelah masyarakat melakukan musyawarah untuk mengamankan buaya-buaya muara yang sempat berkeliaran dan mencemaskan masyarakat sekitar.
Ketua Rukun Warga (RW) I Desa Batu Berapit, Jemmi Ciraos saat ditemui AnambasPos.com, Minggu (02/02/2020), di Rumahnya, di Padang Melang membenarkan adanya kegiatan tersebut. Hingga saat ini mereka masih bersama-sama secara swadaya memberi makan buaya-buaya yang ada.
“Kita masih secara swadaya dan bergotong royong membangun Kandang Buaya itu. Bantuan makanan dibantu oleh warga sekitar,” terang Jemmi.
Jemi bersama teman-temannya yang merawat buaya-buaya tersebut, berharap ada pihak terkait dan pemerintah setempat, dapat memperhatikan hal-hal yang di luar kemampuan mereka, seperti terkait kesehatan hewan yang dilindungi tersebut.
“Jika untuk perawatan luar, seperti mencuci kandang dan mencuci badan buaya dengan cara menyemprotkan air menggunakan mesin sanyo, masih bisa kami lakukan. Tapi untuk masalah kesehatan buaya-buaya itu, sangat di luar kemampuan kami,” terang Jemmy.
Laporan : Slamet
Editor : Asril Masbah