(Kumpulan Sajak-sajak Kemerdekaan 3)
Sesekali janganlah hanya mau untung sendiri
Bahwa kita lahir di sini
Di tanah ini
Adalah tanah tumpah darah
Para pahlawan yang mulia
Yang dulu berjuang tanpa pamrih, tanpa upah serupiahpun
Sesekali janganlah pula menyombongkan diri
Bahwa kita dibesarkan di sini
Di tanah ini
Tanah tumpah darah
Para pahlawan yang mulia
Yang dulu berjuang tak pernah egois, merasa paling hebat sendiri
Sungguh sesekali janganlah lupa
Bahwa kita diajarkan disini
Di tanah ini
Tanah tumpah darah
Para pahlawan yang mulia
Yang dulu berjuang agar kita mengerti
Tentang arti perjuangan
Tentang arti pengorbanan
Tentang arti pentingnya persatuan
Tentang arti mahalnya harga sebuah kemerdekaan
Tentang Pancasila
Tentang UUD 1945
Tentang NKRI
Tentang Bhenika Tunggal Ika
Tetapi sungguh sangat membingungkan
Padahal masih saja kita berdiri di sini
Di negeri tanah tumpah darah
Darah para pahlawan yang mulia
Sedang di layar-layar kaca
Di lembaran-lembaran surat kabar
Pada sejagat Nusantara tercinta
Setiap harinya masih saja ada berita
Tentang pertikaian
Tentang perkelahian
Tentang konflik
Tentang perebuatan
Tentang penindasan
Tentang perampasan
Tentang pembunuhan
Tentang penembakan
Tentang pemboman
Tentang perampokan
Tentang kemiskinan
Tentang kebodohan
Tentang penghianatan
Dan entah berapa banyak lagi masalah
Akan terus mencederai rasa kemerdekaan
Wahai para pahlawan yang mulia
Semoga jiwa-jiwa keberanian dan kebenaranmu
Tidak akan hilang di dada kami
Membilang amanah menjulang marwah
Tarempa, 8 Agustus 2017
(Sajak-sajak ini akan dibacakan di Panggung Seni Anambas Bermadah, Halaman Kantor Bupati Kepulauan Anambas pada 17 Agustus 2017 dalam rangka HUT RI ke-72)