ANAMBASPOST.COM, NASIONAL – 30 anggota delegasi pengusaha dari 27 perusahaan asal Amerika Serikat (AS) menyambangi Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli di Gedung BPPT, Jakarta Pusat. Ternyata salah satu dari anggota delegasi tersebut adalah Senior Vice President dari Freeport McMoran Inc bernama Tim Russel King.
Seperti dikutip dari halaman detik.com, baru-baru ini Freeport kena ‘kepret’ dari Rizal Ramli karena mendesak adanya perpanjangan kontrak, padahal Kontrak Karya (KK) Freeport baru habis pada 2021. Sedangkan, pembahasan maupun keputusan tentang perpanjangan baru dimulai pada 2019 nanti.
”Tadi ada dari Freeport, namanya Tim Russel King, Senior Vice President. Saya kenal dia sudah beberapa tahun yang lalu,” kata Rizal usai pertemuan di kantor Menko Maritim dan Sumber Daya, Gedung BPPT, Jakarta, Kamis (12/11/2015).
Kepada pejabat Freeport tersebut, Rizal berpesan supaya Freeport memperbaiki cara berbisnisnya di Indonesia. “Pada intinya saya katakan, kita belajar lah dari berbagai kesalahan di masa lalu, bagaimana kita bisa perbaiki,” ucapnya.
Rizal kembali menegaskan bahwa Freeport harus mau menaikan royaltinya untuk pemerintah Indonesia, memperbaiki pengolahan limbah supaya tidak merusak lingkungan di Papua, melepas 30% kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia kepada pemerintah Indonesia, dan melakukan hilirisasi mineral di Indonesia.
“Satu menyangkut royalti, kedua penanganan limbah tailing, ketiga menyangkut divestasi, keempat menyangkut pembangunan smelter,” papar Rizal.
Jika syarat-syarat tersebut dipenuhi, barulah pemerintah Indonesia mau memperpanjang kontrak Freeport di Indonesia. “Kami katakan, kalau Freeport memenuhi permintaan Pemerintah Indonesia, bukan tidak mungkin terjadi kesepakatan,” tukas dia.
Rizal mengatakan, dengan terpenuhinya 4 syarat tersebut, Indonesia bisa menikmati keuntungan yang lebih maksimal dari hasil buminya yang dikeruk oleh Freeport. “Kita ingin yang lebih fair, kita ingin Indonesia diperlakukan lebih adil,” tutup Rizal. (hns/red AP)
Sumber : finance.detik.com