INFORMASI: Anambaspos.com kini menjadi Anambaspos.co.id
Dunia  

Jalur Penganiayaan : Mengikuti Rohingya yang Melarikan diri dari Myanmar

Anambaspos.com – Ratusan ribu Muslim Rohingya telah melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh dari Myanmar sejak Oktober 2016, ketika militer melancarkan tindakan keras setelah serangan mematikan di sebuah pos militer.

PBB mengatakan dalam sebuah laporan bahwa tentara dan polisi Myanmar telah melakukan pembunuhan massal dan pemerkosaan geng Rohingya di negara bagian Rakhine utara dalam sebuah kampanye yang mungkin merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan pembersihan etnis.

Eksekusi Rohingya baru-baru ini, yang telah dilucuti kewarganegaraan mereka dan menghadapi diskriminasi yang meluas, sekali lagi membawa penderitaan mereka ke dalam sorotan internasional.

Sekitar satu juta orang Rohingya telah meninggalkan Myanmar sejak aksi militer brutal pertama di tahun 1977. Sebagian besar telah berlindung di Bangladesh, namun negara-negara lain di Asia dan Timur Tengah telah membuka pintu mereka ke salah satu komunitas yang paling banyak dituntut di dunia.

Seperti yang tercatat di Infographic yang dibuat oleh kantor berita Aljazeera menunjukan bahwa pembantai terhadap Rohingnya sudah dilakukan beberapa tahun yang lalu dan memang kondisi ini menunjukan tentang Genosida terhadap Rohingnya, ini harus nya sudah menjadi perhatian khusus bagi setiap negara-negara asean terutama indonesia sebagai negera yang mayoritas muslimnya terbesar di dunia, dan harus ada sikap pemimpin indonesia untuk adil dalam penyelamatan warga Rohingnya. Berikut gambar infographic yang kami ambil dari laman Aljazeera langsung.

Bukan justru isue rohingnya dijadikan isue akan melakukan penggulingan terahadap pemerintah jokowi – jk saat ini, seperti pernyataan kapolri tentang penyalahan terhadap rezim pemerintah sekarang yang dilakukan oleh beberapa orang termasuk politikus, justru itu harus di intropeksi kembali karena apa yang di lontarkan oleh masyarakat dengan protes masyarakat karena pemerintah terkesan lamban dalam menangani kasus rohingnya bukanlah wujud politis untuk menggulingkan pemerintah saat ini, justru itu hanya sebagai kritikan bukan penggulingan. (red/intr)

BACA JUGA  Dubes RI untuk China Ajak Wuling Bangun Pabrik Baterai Guna Perdayakan SDA Indonesia

Terhubung dengan kami